Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Cawe-cawe, Amien Rais: Hentikan Manuver Ugal-ugalan Anda

Kompas.com - 02/06/2023, 16:55 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk menghentikan manuver politiknya menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Hal ini ia sampaikan lewat akun YouTube miliknya, Amien Rais Official, merespons pernyataan Jokowi yang mengaku bakal cawe-cawe untuk Pemilu 2024.

"Hentikan manuver ugal-ugalan Anda, manuver politik. Kalau Anda tidak menghentikan manuver politik Anda yang ugal-ugalan itu, saya khawatir Anda bisa terjungkal di tengah jalan," kata Amien, dikutip pada Jumat (2/6/2023).

Baca juga: Aparat dan Birokrat Diminta Jangan Ikut-ikutan Jokowi Cawe-cawe Pemilu 2024!

Kompas.com telah memperoleh izin dari Humas Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya untuk mengutip pernyataan Amien.

Amien menilai, pernyataan Jokowi yang akan cawe-cawe dalam Pemilu 2024 tidaklah beretika.

Ia pun berpendapat, yang dilakukan Jokowi bukan sekadar cawe-cawe, yang dalam Bahasa Jawa diartikan sebagai perbuatan mencampuri urusan orang lain yang tergolong ringan.

"Saya lihat jokowi bukan lagi sekadar cawe-cawe, tetapi intervensi langsung dengan mengerahkan semua resources yang ia miliki secara ugal-ugalan," kata Amien.

Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu menuding, seluruh aparat di bawah kendali Jokowi kini dikerahkan untuk mencapai target politik.

Baca juga: Menunggu Kejutan PDI-P: Antara 2 PR Ganjar dan Cawe-cawe Jokowi

Amien meyakini upaya peninjauan kembali (PK) yang diajukan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dalam kasus perebutan kekuasaan di Partai Demokrat dilakukan sepengetahuan dan seizin Jokowi.

Ia mengungkit pernyataan Jokowi yang pernah berkata bahwa tidak ada visi dan misi menteri, yang ada hanyalah visi dan misi presiden.

"Pak Moeldoko adalah KSP presiden, tentu dan pasti semuanya itu atas perintah dan arahan Jokowi," kata Amien.

Dalam video ini, Amien juga menyinggung langkah Jokowi yang kembali mengizinkan ekspor pasir laut, kebijakan yang sebelumnya dilarang sejak masa Presiden kelima Rapublik Indonesia Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Sikap Cawe-cawe Disebut Bisa Runtuhkan Kenegarawanan Jokowi ke Depan

Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) ini pun mengingatkan Jokowi agar tetap memegang teguh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam sisa waktu jabatannya yang tinggal belasan bulan lagi.

"Tugas saya cuma menyampaikan, mudah-mudahan Anda bisa pikirkan, matur nuwun (terima kasih)," tutup Amien.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pemimpin redaksi (pemred) mengungkapkan bahwa Jokowi mengaku bakal ikut campur atau cawe-cawe dalam Pemilu 2024 demi kepentingan bangsa dan negara.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com