Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yasonna Ungkap Ada Pihak Selalu Lobi Bawahannya Ketika Bandar Narkoba Akan Dipindahkan ke Nusakambangan

Kompas.com - 01/06/2023, 08:54 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengungkapkan ada pihak-pihak tertentu yang selalu melobi bawahannya ketika bandar narkoba akan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Hal ini disampaikan Yasonna pada saat rapat kerja antara Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dan Komisi III DPR, Rabu (31/5/2023).

Awalnya, Yasonna melaporkan kepada peserta rapat kerja bahwa hingga saat ini sudah ada 900 bandar narkoba yang dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.

Di Nusakambangan, para bandar narkoba tersebut ditempatkan di lapas dengan level maksimum sekuriti.

"Jadi, saya kira mungkin dulu ya, ada saja ya bandar sekarang 900 bandar narkoba kita pindah ke Nusakambangan, di lapas maksimum sekuriti," ujar Yasonna, dikutip dari Youtube Komisi III DPR, Kamis (1/6/2023).

Baca juga: Yasonna Peringatkan Turis Asing yang Melanggar Hukum di Bali: Deportasi dan Cekal

Selanjutnya, Yasonna mengakui jika memindahkan para bandar narkoba ke Lapas Nusakambangan bukan hal gampang.

Ia pun mengungkapkan bahwa ada saja pihak yang selalu melobi bawahannya setiap para bandar narkoba akan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.

Namun, lanjut Yasonna, bawahan tersebut meminta agar pihak tersebut langsung menghubungi dirinya.

"Tapi jujur Pak, mindahkan bandar ini juga enggak gampang. Ada juga, ada juga, ada juga. Tapi, Pak Dirjen bilang 'lapor bos'. Tentu enggak berani telepon saya," kata Yasonna.

Yasonna juga menyebut pihak-pihak yang berupaya melobi bawahannya sebagai sosok yang menarik.

Baca juga: Yasonna Pastikan Tak Ada Perlakuan Khusus pada Mario Dandy di Lapas Salemba

Sembari bergurau, Yasonna pun meminta agar pihak-pihak tersebut jangan menghubungi bawahannya apabila para bandar narkoba akan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.

"Selalu ada yang telepon, janganlah, tolonglah. Tapi enggak ada dari Komisi III. (Kata) Komisi III gas terus, gas terus, kita gas," terang Yasonna yang direspons tawa para peserta rapat kerja.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jaksa KPK Hadirkan Wajib Pajak Jadi Saksi, Pengacara Rafael Alun Protes

Jaksa KPK Hadirkan Wajib Pajak Jadi Saksi, Pengacara Rafael Alun Protes

Nasional
KPK Kembali Cecar Istri dan Mertua Andhi Pramono, Ulik Aset dan Aliran Dana Terkait Dugaan Korupsi

KPK Kembali Cecar Istri dan Mertua Andhi Pramono, Ulik Aset dan Aliran Dana Terkait Dugaan Korupsi

Nasional
KPU: Gudang Logistik Semua Kabupaten/Kota Siap Oktober 2023

KPU: Gudang Logistik Semua Kabupaten/Kota Siap Oktober 2023

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana Bahas Persoalan Rempang

Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana Bahas Persoalan Rempang

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir J, Polri Diminta Jelaskan Penyebab Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Secara Ilmiah

Berkaca Kasus Brigadir J, Polri Diminta Jelaskan Penyebab Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Secara Ilmiah

Nasional
Anggap Riak-riak Kecil, PDI-P Tak Masalah Kaesang Gabung PSI

Anggap Riak-riak Kecil, PDI-P Tak Masalah Kaesang Gabung PSI

Nasional
Kaesang Diistimewakan PSI, Pengamat: Karena Anak Presiden

Kaesang Diistimewakan PSI, Pengamat: Karena Anak Presiden

Nasional
Jokowi Gelar Ratas Khusus Bahas 'TikTok Shop' di Istana

Jokowi Gelar Ratas Khusus Bahas "TikTok Shop" di Istana

Nasional
Selain Mahfud MD dan Sandiaga, Yenny Wahid Dinilai Berpotensi Jadi Cawapres Ganjar

Selain Mahfud MD dan Sandiaga, Yenny Wahid Dinilai Berpotensi Jadi Cawapres Ganjar

Nasional
33 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Berikut Daftarnya

33 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Berikut Daftarnya

Nasional
Malam Ini PSI Gelar Kopdarnas, Bahas Kemungkinan Kaesang Jadi Ketum

Malam Ini PSI Gelar Kopdarnas, Bahas Kemungkinan Kaesang Jadi Ketum

Nasional
Berharap Dukungan Publik Lewat 'Fun Walk', Ganjar dan Anies Berjuang di 'Kandang' Lawan

Berharap Dukungan Publik Lewat "Fun Walk", Ganjar dan Anies Berjuang di "Kandang" Lawan

Nasional
Bertandang ke Universitas Hasanuddin Makassar, Anies Bicara Gagasan Kesetaraan Ekonomi

Bertandang ke Universitas Hasanuddin Makassar, Anies Bicara Gagasan Kesetaraan Ekonomi

Nasional
Kemenlu Tangani 2 Orang WNI yang Dipekerjakan Jadi 'Scammers' di Kamboja

Kemenlu Tangani 2 Orang WNI yang Dipekerjakan Jadi "Scammers" di Kamboja

Nasional
KPK Serahkan kepada Dewas Persoalan Tahanan Dibawa ke Lantai 15

KPK Serahkan kepada Dewas Persoalan Tahanan Dibawa ke Lantai 15

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com