JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengungkapkan ada pihak-pihak tertentu yang selalu melobi bawahannya ketika bandar narkoba akan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Hal ini disampaikan Yasonna pada saat rapat kerja antara Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dan Komisi III DPR, Rabu (31/5/2023).
Awalnya, Yasonna melaporkan kepada peserta rapat kerja bahwa hingga saat ini sudah ada 900 bandar narkoba yang dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.
Di Nusakambangan, para bandar narkoba tersebut ditempatkan di lapas dengan level maksimum sekuriti.
"Jadi, saya kira mungkin dulu ya, ada saja ya bandar sekarang 900 bandar narkoba kita pindah ke Nusakambangan, di lapas maksimum sekuriti," ujar Yasonna, dikutip dari Youtube Komisi III DPR, Kamis (1/6/2023).
Baca juga: Yasonna Peringatkan Turis Asing yang Melanggar Hukum di Bali: Deportasi dan Cekal
Selanjutnya, Yasonna mengakui jika memindahkan para bandar narkoba ke Lapas Nusakambangan bukan hal gampang.
Ia pun mengungkapkan bahwa ada saja pihak yang selalu melobi bawahannya setiap para bandar narkoba akan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.
Namun, lanjut Yasonna, bawahan tersebut meminta agar pihak tersebut langsung menghubungi dirinya.
"Tapi jujur Pak, mindahkan bandar ini juga enggak gampang. Ada juga, ada juga, ada juga. Tapi, Pak Dirjen bilang 'lapor bos'. Tentu enggak berani telepon saya," kata Yasonna.
Yasonna juga menyebut pihak-pihak yang berupaya melobi bawahannya sebagai sosok yang menarik.
Baca juga: Yasonna Pastikan Tak Ada Perlakuan Khusus pada Mario Dandy di Lapas Salemba
Sembari bergurau, Yasonna pun meminta agar pihak-pihak tersebut jangan menghubungi bawahannya apabila para bandar narkoba akan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.
"Selalu ada yang telepon, janganlah, tolonglah. Tapi enggak ada dari Komisi III. (Kata) Komisi III gas terus, gas terus, kita gas," terang Yasonna yang direspons tawa para peserta rapat kerja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.