Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan ke Kaesang Jadi Wali Kota Depok Dinilai Langgengkan Politik Dinasti

Kompas.com - 31/05/2023, 19:18 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, untuk menjadi Wali Kota Depok dinilai menjadi wujud melanggengkan praktik politik dinasti.

Menurut Direktur Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia (UI) Hurriyah, jika Kaesang benar-benar diusung oleh partai politik sebagai bakal kandidat calon Wali Kota Depok, maka hal itu sama artinya dengan melanggengkan praktik politik dinasti.

Penyebabnya adalah saat ini terdapat 2 anggota keluarga Presiden Jokowi yang menduduki jabatan publik. Mereka adalah kakak tertua Kaesang yang juga putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, tengah menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Selain itu, menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, tengah menjabat sebagai Wali Kota Medan.

Baca juga: Saat PSI Mulai Serius Dukung Kaesang Jadi Wali Kota Depok...

“Saya melihat ini sebagai sinyal buruk untuk demokratisasi kita karena ini lagi-lagi melanggengkan praktik politik dinasti yang kita lihat di 2020 kemarin itu mulai menguat, sekarang kemungkinan akan berulang lagi di 2024,” kata Hurriyah dalam progam Kompas Petang, seperti dikutip dari Kompas TV, Rabu (31/5/2023).

Menurut Hurriyah, jika Kaesang diusung menjadi pejabat publik maka hal itu sama saja memberikan contoh yang tidak baik dalam berpolitik.

“Ini kan juga memberikan pelajaran yang tidak baik. Bahkan praktik politik dinasti kok jadinya dilanggengkan dengan mekanisme demokrasi,” ucap Hurriyah.

Politik dinasti merupakan kekuasaan politik yang dijalankan oleh sekelompok orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga.

Baca juga: Pasang Baliho Kaesang di Depok, PSI: Inisiatif Kader yang Ingin Perubahan...

Hurriyah juga menilai sikap PSI yang ingin mendukung Kaesang menjadi calon Wali Kota Depok tidak mempertimbangkan berbagai faktor lain. Salah satunya Kaesang tidak memiliki rekam jejak sebagai politikus.

Selain itu Hurriyah menilai dukungan PSI terhadap Kaesang untuk menjadi calon Wali Kota Depok hanya mempertimbangkan aspek popularitas dan elektabilitas.


“Ini bukan hal yang baik buat demokrasi. Harusnya parpol menjadi kendaraan bagi para politisi yang memang menggeluti politik, bekerja untuk partai, agar mereka bisa ditempatkan sebagai pejabat publik,” ucap Hurriyah.

“Jadi bukan asal comot, orang-orang yang populer dicalonkan maenjadi kepala daerah,” sambung Hurriyah.

Baca juga: PSI Pasang Baliho di Margonda, Dukung Kaesang Jadi Calon Wali Kota Depok

Seperti diberitakan sebelumnya, dukungan PSI terhadap Kaesang Pangarep untuk menjadi calon Wali Kota Depok terlihat pada pemasangan baliho raksasa di Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat.

Jalan Margonda adalah salah satu jalur penghubung utama dari Depok menuju Jakarta.

Tampak foto Kaesang yang tengah memegang bunga mawar dan logo PSI. Baliho tersebut bertuliskan “PSI Menang, Walikota Kaesang”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com