Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas "Door to Door" Ingatkan Jemaah Haji Lansia Tak Paksakan Diri Salat di Masjid Nabawi

Kompas.com - 30/05/2023, 10:02 WIB
Reni Susanti

Penulis

MADINAH, KOMPAS.com - Jemaah haji lansia diminta tidak memaksakan diri menjalankan salat berjamaah di Masjid Nabawi atau pun arbain di Masjid Nabawi.

Pasalnya, jemaah haji lansia harus menjaga tenaga menuju Makkah untuk persiapan puncak haji.

Mirza Deswani, pembimbing ibadah kloter 5 mengatakan, di kloter 5 hampir 65 persennya masuk kategori lansia. Tantangan terberat yang dihadapi dirinya dalam melakukan sosialisasi adalah soal komunikasi.

Baca juga: Jemaah Haji Wafat Jadi 4 Orang, Sakit 84 Orang hingga 30 Mei

“Kami ngomongnya harus pelan-pelan, karena memang mereka tidak bisa paham kalau terlalu cepat. Dan harus berkala. Itu sih sebenarnya tantangan terberat memberi pemahaman ke lansia,” ungkap Mirza, Senin (29/5/2023).

Untuk itu, ia mensiasatinya dengan cara door to door. Harus masuk satu pintu ke pintu menjemput jemaah lansia. Harus diberi pemahaman secara perlahan untuk bisa menyimpan staminanya agar tidak terlalu lelah.

"Pemikiran jemaah haji itu, kalau di Madinah wajib melaksanakan arbain. Tapi bagi lansia, arbain itu berat, apalagi harus bolak - balik masjid hotel sehari lima kali,” tambah dia.

Baca juga: Jumlah Jemaah Haji Meninggal di Madinah Bertambah Jadi 4, Disebabkan Jantung, Diabetes, dan Septic Shock

Ia mengaku selalu mengingatkan jemaah jangan memaksa ke masjid utamanya lansia. Arbain adalah sunnah. Sedangkan rukun haji wajib dilaksanakan. Sehingga, perlu ada pengaturan stamina dan tenaga.

Jangan sampai, sunnahnya dikejar tapi nanti yang wajib tertinggal. Itu justru hajinya menjadi tidak sah karena meninggalkan yang wajib. Nanti ibadah puncak hajinya ada di Makkah.

“Saya keliling, masuk satu pintu ke pintu yang lain. Temui jemaah lansia dan yang ada di kamar itu. Kami berikan sosialisasi, kami beri wawasan agar tidak memaksa,” lanjut Mirzani Deswani.

Dia mengaku sempat menghentikan beberapa jemaah lansia yang akan pergi arbain. Bukan melarang, tapi mengimbau untuk tidak memaksakan bisa salat jemaah lima waktu di Masjid Nabawi.

“Semisal sehari dua kali salat berjamaah, itu lebih baik. Jangan memaksa harus lima kali dalam sehari. Itu berat dan akan menguras tenaga jemaah lansia. Jadi harus pintar-pintar mengatur ritme,” sambungnya.

Dari sosialisasi yang dilakukan secara berkelanjutan, ia mengaku sudah ada dampak yang signifikan. Mulai banyak jemaah yang mengikuti masukan dan patuh tidak memaksakan shalat berjamaah di Nabawi.

“Bahkan, kami juga dibantu jemaah lainnya. Semisal ada jemaah lansia di satu kamar, nanti ada bergantian jemaah yang tidak ke Nabawi. Jemaah itu mendampingi jemaah lansia yang tidak pergi ke masjid,” jelasnya.

Ia menguraikan, itu justru menjadi sesuatu hal yang positif. Sebab, kesadaran untuk tidak memaksa melakukan salat berjamaah itu sudah diterima dengan baik. Sehingga jemaah lansia bisa istirahat dan staminanya prima.

Warsini, jemaah lansia asal Medan mengaku ikhlas tidak melaksanakan shalat arbain di Masjid Nabawi.

Ia mengaku ingin bisa istirahat agar tidak mudah sakit dan staminanya terjaga selama di Madinah atau Makkah.

“Iya saya ikhlas. Tadi kata bapak-ibu petugas, yang paling penting itu ibadah wajib ya, rukun haji harus dilaksakan semuanya. Kalau sunnah, jangan memaksakan agar tetap sehat sampai selesai wajib haji,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com