Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2023, 20:22 WIB
Singgih Wiryono,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono mengatakan, partainya akan mengusulkan dua nama bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo untuk Pemilu 2024.

"Paling kalau PPP akan mengusulkan sekitar dua nama," ujar Mardiono saat ditemui di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023).

Mardiono belum mau membocorkan nama-nama yang sudah masuk radar tersebut. Namun, dia menambahkan, nama cawapres yang akan diusulkan partainya masih terbuka untuk seluruh elemen masyarakat Indonesia.

"Nanti pada saatnya akan kita umumkan dua nama itu siapa, yang nanti kita usulkan ke PDI-Perjuangan yang nanti akan menjadi kesepakatan bersama," imbuh dia.

Baca juga: PDI-P dan PPP Sepakat Kerja Sama Menangkan Ganjar dan Pileg 2024

Mardiono juga menyebutkan bahwa terdapat 10 nama yang sempat disinggung PDI-P sebagai cawapres Ganjar.

Nama yang sudah terkumpul tersebut, kata Mardiono, akan dibahas bersama-sama agar bisa lebih mengerucut lagi.

Adapun sebelumnya Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa pihaknya telah mengantongi 10 nama sebagai cawapres Ganjar. Hal itu dikatakan Megawati di Kantor DPP PDI-P, pada Minggu 30 April.

Mardiono melanjutkan, pembahasan cawapres akan dilakukan secara terbatas dan ditentukan oleh para ketua umum partai pendukung Ganjar. Untuk saat ini, Ganjar didukung oleh PDI-P dan PPP.

"Dan sekali lagi karena memang ini domainnya nanti itu ada di Ibu Ketum PDI-P (Megawati) dan dengan ketum PPP nanti," ujar dia.

Baca juga: PPP dan PDI-P Bertemu Siang Ini, Bahas Tim Pemenangan Ganjar

"Akan dibahas secara bersama-sama setelah rampung tentu dari arus-arus bawah ini dalam wkatu yang singkat ini mudah-mudahan kita sudah mengerucut untuk menuju ke arah pasangan itu," kata Mardiono.

Diketahui, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dibuka mulai 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), calon presiden dan wakil presiden dapat diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu dengan syarat perolehan kursi paling sedikit 20 persen di DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional.

PPP bersama PDI-P mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar sebagai bakal calon presiden untuk Pemilu 2024. Dukungan PPP ini dilakukan setelah PDI-P lebih dulu mendeklarasikan Ganjar.

Baca juga: Kian Dekatnya Sandiaga ke PPP Setelah Masuk Bursa Cawapres Ganjar

Adapun deklarasi PPP ini dilakukan meski partai berlambang kabah tersebut sudah bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN). Adapun koalisi tersebut belum mempunyai calon untuk menghadapi Pemilu dan dianggap terancam bubar.

Selain Ganjar, terdapat Anies Baswedan yang juga dideklarasikan sebagai capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kemudian, terdapat satu koalisi lagi yang terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Gabungan partai dengan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) ini juga belum mendeklarasikan dukungannya terhadap capres tertentu, meski Partai Gerindra terus mendorong Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi capresnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Libya, Totalnya Rp 13,9 Miliar

Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Libya, Totalnya Rp 13,9 Miliar

Nasional
Kereta Whoosh Diresmikan, Jokowi Ingatkan Semua Pihak Tak Takut Belajar Saat Bangun Infrastruktur

Kereta Whoosh Diresmikan, Jokowi Ingatkan Semua Pihak Tak Takut Belajar Saat Bangun Infrastruktur

Nasional
Momen Paspampres Beri Kejutan Ulang Tahun untuk Iriana Jokowi, Danpaspampres Dapat 'First Cake'

Momen Paspampres Beri Kejutan Ulang Tahun untuk Iriana Jokowi, Danpaspampres Dapat "First Cake"

Nasional
Syahrul Yasin Limpo dan Riwayat 2 Adiknya dalam Kubangan Korupsi

Syahrul Yasin Limpo dan Riwayat 2 Adiknya dalam Kubangan Korupsi

Nasional
Hari Ini, Amanda Manopo Akan Diperiksa Bareskrim Terkait Situs Judi 'Online'

Hari Ini, Amanda Manopo Akan Diperiksa Bareskrim Terkait Situs Judi "Online"

Nasional
Febri Diansyah Akan Datangi KPK Penuhi Panggilan Penyidik

Febri Diansyah Akan Datangi KPK Penuhi Panggilan Penyidik

Nasional
Jokowi Jelaskan Arti Nama Kereta Cepat 'Whoosh' yang Baru Diresmikan

Jokowi Jelaskan Arti Nama Kereta Cepat "Whoosh" yang Baru Diresmikan

Nasional
Mendagri Lantik Agus Fatoni Jadi Pj Gubernur Sumsel dan Akmal Malik sebagai Pj Gubernur Kaltim

Mendagri Lantik Agus Fatoni Jadi Pj Gubernur Sumsel dan Akmal Malik sebagai Pj Gubernur Kaltim

Nasional
Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Dinamai 'Whoosh'

Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Dinamai "Whoosh"

Nasional
KPK Duga Ada Tim Broker yang Setor Uang ke Andhi Pramono

KPK Duga Ada Tim Broker yang Setor Uang ke Andhi Pramono

Nasional
Gerindra Anggap Megawati Hormati Prabowo Usai Beri Sinyal Tolak Wacana Duet dengan Ganjar

Gerindra Anggap Megawati Hormati Prabowo Usai Beri Sinyal Tolak Wacana Duet dengan Ganjar

Nasional
KPK Panggil Eks Jubir Febri Diansyah dan Eks Pegawai Jadi Saksi Kasus di Kementan

KPK Panggil Eks Jubir Febri Diansyah dan Eks Pegawai Jadi Saksi Kasus di Kementan

Nasional
Ketum PBNU: Soal Politik yang Penting Kita Lewat dengan Selamat

Ketum PBNU: Soal Politik yang Penting Kita Lewat dengan Selamat

Nasional
Wacana Duet Ganjar-Prabowo, Megawati: Yang Ngomong Siapa, Kok Aku Ketumnya Enggak Ngerti?

Wacana Duet Ganjar-Prabowo, Megawati: Yang Ngomong Siapa, Kok Aku Ketumnya Enggak Ngerti?

Nasional
Memaknai Ulang Kesaktian Pancasila

Memaknai Ulang Kesaktian Pancasila

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com