MADINAH, KOMPAS.com - Jemaah haji Indonesia yang meninggal di Madinah bertambah 2 menjadi 4 orang.
"Total sampai saat ini sudah empat jemaah haji kita yang meninggal dunia. Kategori lansia satu orang sedangkan sisanya belum masuk kategori lansia. Penyebabnya sebagian besar karena sakit jantung dan penyakit bawaan diabetes," ujar Kasi Layanan Penghubung Kesehatan Daker Madinah, Desnita, Minggu (28/5/2023).
Desnita menjelaskan, kedua jemaah yang meninggal adalah Langen Delem Dussalam (91) asal Madura. Ia meninggal Sabtu (27/5/2023) pukul 23.30 WAS.
Baca juga: 1.899 Jemaah Haji Miqat di Bir Ali 1 Juni 2023 dan Geser ke Makkah
Kemudian Ibnu Syahid Dasjil (64) asal Madiun, meninggal pada Minggu (28/5) pukul 19.30 WAS.
"Hasil diagnosisnya almarhum (Lengen Dalem Dussalam) meninggal dunia akibat septic shock yakni adanya infeksi di dalam tubuh," ujar Desnita.
Septic shock merupakan kondisi mengancam jiwa yang disebabkan infeksi lokal maupun seluruh sistem parah dan segera memerlukan bantuan medis.
Baca juga: Kemenkes Kirim 107 Ton Obat dan perbekalan Kesehatan Jemaah Haji
Gejala yang disebabkan infeksi ini yaitu tekanan darah rendah, lengan dan kaki pucat serta dingin, menggigil, kesulitan bernapas, dan penurunan output urine. Kebingungan mental dan disorientasi juga dapat berkembang dengan cepat.
Lalu, Ibnu Sahid Bin Dasir meninggal dunia di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. Hasil diagnosisnya, almarhum meninggal karena penyakit jantung.
Sementara itu, hingga 29 Mei 2023 pukul 05.30 WAS, jumlah jemaah yang dirawat sebanyak 48 orang. Dengan rincian 34 dirawat di KKHI dan 14 orang di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
Berita sebelumnya, dua jemaah haji meninggal dunia di Madinah. Mereka adalah Suprapto Tarlim Kertowijoyo asal Kabupaten Demak. Almarhum meninggal Kamis (25/5/2023) pukul 04.00 WAS di Hotel Abraj Taba, Madinah.
Kemudian Achmad Suhadak, kloter 9 Embarkasi Surabaya (SUB-09) meninggal dunia tidak lama setelah mendarat di Bandara Madinah, Sabtu (27/5/2023) pagi waktu Arab Saudi (WAS).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.