KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan Republik Indonesia (RI) Zulkifli Hasan mengajak seluruh Mendag yang hadir di forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Ministers Responsible for Trade (MRT) untuk memperkuat sistem perdagangan multilateral melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Penguatan sistem tersebut, kata dia, sebagai bentuk dorongan menyukseskan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO ke-13 pada 2024.
“Pada Konferensi Tingkat Menteri lalu, kami melihat bahwa WTO mampu menghasilkan kesepakatan dan ikut bertanggung jawab atas situasi pandemi Covid-19,” ujar Zulkifli dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman Kemendag.go.id, Sabtu (27/5/2023).
Untuk itu, lanjut dia, Indonesia berharap agar para Mendag APEC dapat menjaga momentum tersebut dan mendorong agar KTM WTO ke-13 Tahun 2024 mampu memberikan hasil yang signifikan.
Pernyataan tersebut Zulkifli sampaikan dalam pertemuan sesi pertama APEC MRT yang membahas dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral di Detroit, Michigan, Amerika Serikat (AS), Kamis (25/5/2023).
Ia mengatakan, WTO tengah menghadapi tantangan untuk melakukan reformasi, baik dalam meningkatkan fungsi-fungsi utamanya, maupun juga tekanan untuk mengatasi ketimpangan.
Untuk memperkuat WTO, kata Zulkifli, diperlukan penegasan prinsip-prinsip dasar WTO, khususnya perbaikan atas ketentuan perlakuan khusus dan berbeda bagi negara berkembang dan kurang berkembang.
“Kita sebagai Menteri Perdagangan APEC juga harus sepakat merumuskan solusi permasalahan penyelesaian sengketa dan menyelesaikan krisis di Badan Banding,” ucapnya.
Baca juga: MK: Sengketa Hasil Pilpres Maksimum Diajukan 3 Hari Setelah Penetapan dari KPU
Selain perkuat sistem perdagangan multilateral, Zulkifli juga mengajak Menteri Perdagangan (Mendag) dari negara APEC memberikan dorongan politis guna menyukseskan KTM WTO ke-13.
Adapun dorongan politis tersebut untuk melanjutkan negosiasi yang substantif dan berimbang, dalam pembahasan isu pertanian (public stockholding dan special safeguard mechanism), subsidi perikanan, jasa, serta isu-isu baru seperti e-commerce, fasilitas investasi, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menurut Zulkifli, kolaborasi adalah kunci utama dalam mengatasi berbagai tantangan ekonomi saat ini, termasuk memperkuat sistem perdagangan multilateral.
Baca juga: Awal Perdagangan, IHSG dan Rupiah Bergerak di Zona Merah
Oleh karenanya, kata dia, dibutuhkan partisipasi aktif Menteri Perdagangan APEC dan pembuat kebijakan untuk memberikan solusi atas berbagai tantangan ekonomi.
“APEC berperan penting sebagai inkubator gagasan. Untuk itu, APEC harus terus berinovasi dan memberikan agenda pemikiran yang jelas terhadap sistem perdagangan multilateral. (Hal ini bertujuan) untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan serta membuat pertumbuhan inklusif,” ucap Zulkifli.
Pada pelaksanaan hari kedua pertemuan Mendag APEC, Zulkifli mengajak Ekonomi APEC agar terus berkomitmen memperkuat kemitraan di kawasan Asia Pasifik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.