Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Pakai Aplikasi Haji Pintar Cegah Koper Baru Jemaah Tertukar

Kompas.com - 26/05/2023, 17:44 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) memberikan koper dengan desain baru bagi seluruh jemaah haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini.

Desain koper jemaah haji Indonesia tahun ini lebih modern dengan lapisan luar keras dan bukan bahan seperti sebelumnya, serta dilengkapi dengan roda untuk memudahkan membawa.

Selain itu, setiap koper jemaah haji Indonesia juga dilengkapi dengan sarung berwarna merah putih sebagai identitas.

“Tahun ini, bentuk koper jemaah berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya, kopernya lebih bagus dan ada rodanya, hanya saja sarung (cover) nya sama berwarna merah putih,” kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab kepada media di Media Center Haji (MCH) Jakarta, dalam keterangan pers seperti dikutip pada Jumat (26/5/2023).

Baca juga: Pesan Kemenag untuk Jemaah Haji Lansia, Hindari Aktivitas Luar Ruangan

Yang menjadi persoalan adalah koper itu rawan tertukar karena modelnya dan dibungkus dengan sarung dengan warna dan motif sama.

Supaya koper jemaah haji tidak tertukar atau tersasar, kata Saiful Mujab, maka diberikan 2 tanda pengenal.

Pertama, di setiap koper jemaah disematkan kartu identitas (id card) atau tanda pengenal berupa kode batang (barcode) yang bisa dipindai menggunakan aplikasi Haji Pintar.

“Di setiap koper besar bagasi dan kabin ada id card atau pengenal selain di diri jemaah berupa barcode. Jemaah bisa cek isi id card (barcode)-nya melalui aplikasi Haji Pintar, di situ akan muncul nama, kloter, dan pemondokan Jemaah,” ujar Mujab.

Baca juga: Menabung 10 Tahun, Petani Berusia 105 Tahun Asal Sumsel Akhirnya Berangkat Haji

Kedua, kata Mujab, di setiap koper disematkan tali pita terikat dengan warna berbeda setiap embarkasi. Dia mengatakan, tali pita berwarna itu memudahkan ketika pemulangan dengan mengelompokkan koper jemaah haji sesuai warnanya.

“Insya Allah dari pihak Arab Saudi juga akan memberikan identitas ini, sehingga kalau ada koper nyasar, maka tinggal membaca barcode-nya,” ucap Mujab.

Mujab menambahkan, jika koper jemaah haji tertukar, hilang atau terpisah maka jemaah harus segera melapor dan berkoordinasi dengan petugas sektor.

Baca juga: 14.396 Jemaah Haji Terbang ke Arab Saudi, 11.255 Orang Sudah Tiba di Madinah

“Petugas akan melacak apakah koper yang dibawa truk dari bandara sudah tepat jumlah dengan jemaah, dan kalau sudah tepat jumlah apakah berhenti di satu atau dua hotel. Sejauh ini, kasus koper hilang, tertukar atau nyasar bisa diatasi,” papar Mujab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com