JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menjelaskan soal 11 dokumen milik Indonesia yang saat ini sudah masuk dalam daftar Memory of the World atau arsip warisan dunia yang sudah ditetapkan UNESCO.
Salah satu dari dokumen tersebut adalah naskah pidato Presiden Soekarno pada sidang Majelis Umum PBB tahun 1960 yang berjudul To Build The World a New.
"Di antara ratusan dokumen yang digolongkan sebagai Memory of the World atau arsip Warisan Dunia oleh UNESCO, terdapat 11 dokumen milik Indonesia," ujar Jokowi dalam unggahan di Instagram resminya, @jokowi pada Kamis (25/2023).
"Tiga di antaranya baru ditetapkan dalam sidang Dewan Eksekutif UNESCO, Mei 2023, yaitu Pidato Soekarno To Build The World a New, arsip pertemuan pertama Gerakan Non Blok (usulan bersama Aljazair, Mesir, India, Indonesia, dan Serbia) dan Hikajat Aceh (usulan bersama Indonesia dan Belanda)," tulis Jokowi.
Baca juga: Arsip Kuno Masa Penjajahan Belanda Akan Dikembalikan ke Indonesia
Sementara, lanjut Jokowi, sebelumnya ada delapan arsip Indonesia yang sudah masuk dalam dokumen Warisan Dunia.
Kedelapan arsip itu yakni adalah arsip VOC, arsip Konferensi Asia Afrika, Babad Diponegoro, arsip Konservasi Borobudur, arsip Tsunami, La Galigo, Negarakertagama, dan Cerita Panji.
"Arsip-arsip dalam warisan dunia ini adalah milik semua warga dunia. Oleh karena itu harus sepenuhnya dilestarikan dan dilindungi, serta dapat diakses oleh semua orang tanpa hambatan," ungkap Jokowi.
Memory of the World adalah salah satu program UNESCO berupa ingatan kolektif dunia yang didorong dari kesadaran akan keadaan pelestarian dan akses terhadap warisan dokumenter di berbagai belahan dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.