Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2023, 21:12 WIB

TEGAL, KOMPAS.com - Seorang biksu menyapa warga di Tegal dengan senyum ramah dan ucapan asalamualaikum.

Momen tersebut terjadi ketika 32 biksu yang menjalani ritual thudong melewati Kabupaten Tegal menuju Pemalang, Jawa Tengah, pada Rabu (24/5/2023).

Saat tiba di obyek wisata Pantai Purwahamba Indah, puluhan warga menyambut para biksu di pinggir jalan. Ada pula siswa Sekolah Dasar Purwahamba I yang berbaris rapi di dekat pintu masuk.

Antusias warga menyambut biksu yang melintas menjalani ritual thudong saat perjalanan dari Kota Tegal ke Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sebanyak 32 biksu jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur untuk meyambut Hari Raya Waisak.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Antusias warga menyambut biksu yang melintas menjalani ritual thudong saat perjalanan dari Kota Tegal ke Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sebanyak 32 biksu jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur untuk meyambut Hari Raya Waisak.

Baca juga: BERITA FOTO: Ritual Thudong, Para Biksu Lanjutkan Jalan Kaki dari Tegal ke Pemalang

Mereka menyapa para biksu sambil melambaikan tangan. Kemudian salah satu biksu mengucapkan salam.

"Asalamualaikum," ucap biksu itu dengan tersenyum.

Sontak, anak-anak SD itu membalas ucapan salam dengan kompak tanpa canggung, "Waalaikumsalam."

Biksu menjalankan ritual thudong kembali melanjutkan perjalanan dari Kota Tegal menuju Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sebanyak 32 biksu jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur untuk meyambut Hari Raya Waisak.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Biksu menjalankan ritual thudong kembali melanjutkan perjalanan dari Kota Tegal menuju Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sebanyak 32 biksu jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur untuk meyambut Hari Raya Waisak.

Setelah istirahat dan selesai makan pagi sekitar pukul 09.00 WIB, para biksu melanjutkan perjalanan menuju Kelenteng Tjeng Gie Bio, di Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Jaraknya sekitar 36 kilometer.

Adapun ritual thudong merupakan bagian dari Perayaan Waisak 2567 BE, yang jatuh pada Minggu (4/6/2023).

Sebanyak 32 biksu dari Thailand, Malaysia, dan Indonesia berjalan kaki menuju Candi Borobudur.

Biksu menjalankan ritual thudong kembali melanjutkan perjalanan dari Kota Tegal menuju Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sebanyak 32 biksu jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur untuk meyambut Hari Raya Waisak.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Biksu menjalankan ritual thudong kembali melanjutkan perjalanan dari Kota Tegal menuju Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sebanyak 32 biksu jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur untuk meyambut Hari Raya Waisak.

Mereka mulai berjalan kaki dari Nakhon Si Thammarat, sebuah kota di selatan Thailand, pada 23 Maret 2023.

Kemudian, mereka berjalan melewati Malaysia dan Singapura. Setelah beristirahat selama tiga hari di Singapura, para biksu melanjutkan perjalanan dan tiba di Pelabuhan Internasional Harbour Bay, Kota Batam, pada Senin (8/5/ 2023).

Dari Batam, mereka menuju Jakarta menggunakan pesawat dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Rabu (10/5/2023).

Antusias warga menyambut biksu yang melintas menjalani ritual thudong saat perjalanan dari Kota Tegal ke Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sebanyak 32 biksu jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur untuk meyambut Hari Raya Waisak.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Antusias warga menyambut biksu yang melintas menjalani ritual thudong saat perjalanan dari Kota Tegal ke Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sebanyak 32 biksu jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur untuk meyambut Hari Raya Waisak.

Baca juga: Sambut Biksu Thudong, Ribuan Warga Tumpah di Alun-alun Pemalang Jateng

Sebelum melanjutkan perjalanan, para biksu bertemu dengan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi di kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).

Ritual tapak tilas yang dalam bahasa Thailand disebut thudong ini diinisiasi oleh biksu asal Indonesia, Bhante Kantadhammo atau Bhante Wawan.

Selama melakukan thudong, para biksu hanya makanan serta minuman dari sedekah umat. Bhante Wawan mengatakan, thudong merupakan praktik pertapaan dengan mengembara yang dilakukan Sang Buddha dan para murid.

Antusias warga menyambut biksu yang melintas menjalani ritual thudong saat perjalanan dari Kota Tegal ke Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sebanyak 32 biksu jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur untuk meyambut Hari Raya Waisak.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Antusias warga menyambut biksu yang melintas menjalani ritual thudong saat perjalanan dari Kota Tegal ke Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sebanyak 32 biksu jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur untuk meyambut Hari Raya Waisak.

Di negara-negara Buddhis, thudong kerap dipraktikkan oleh biksu khamatama atau biksu dhutanga yang tinggal di hutan.

"Kami mengikuti zamannya Sang Buddha dan para bhikkhu yang tradisinya masih alami, benar-benar mereka mempraktikkan dhutanga ini," ujar Bhante Wawan.

Dalam menjalani thudong, para biksu melewati Kota Bekasi, Cikarang, Karawang, Cikampek, Cirebon, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kendal, Semarang, Ambarawa, dan Magelang.

Antusias warga menyambut biksu yang melintas menjalani ritual thudong saat perjalanan dari Kota Tegal ke Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sebanyak 32 biksu jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur untuk meyambut Hari Raya Waisak.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Antusias warga menyambut biksu yang melintas menjalani ritual thudong saat perjalanan dari Kota Tegal ke Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sebanyak 32 biksu jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur untuk meyambut Hari Raya Waisak.

Mereka singgah di rumah umat dan beberapa tempat ibadah, antara lain Vihara Buddha Dharma, Vihara Sariputra Cikarang, Vihara Buddha Loka, dan Klenteng Liong Hok Bio.

Kemudian, para biksu juga akan bermalam di kediaman Habib Luthfi bin Yahya, Kansuz Sholawat, Kelurahan Noyontaan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, pada Kamis (25/5/2023).

(Penulis Kristian Erdianto | Editor Bayu Galih)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tanggal 3 Juni Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Juni Memperingati Hari Apa?

Nasional
TPPO Marak Terjadi, Migrant Care Minta Pemerintah Benahi Masalah Tenaga Kerja di Indonesia

TPPO Marak Terjadi, Migrant Care Minta Pemerintah Benahi Masalah Tenaga Kerja di Indonesia

Nasional
Sandi Ungkap Dirinya Tetap Bersahabat Sangat Baik dengan Anies

Sandi Ungkap Dirinya Tetap Bersahabat Sangat Baik dengan Anies

Nasional
Soal Isu Bocornya Putusan MK Terkait Sistem Pemilu, Ketua Komisi III: Hoaks

Soal Isu Bocornya Putusan MK Terkait Sistem Pemilu, Ketua Komisi III: Hoaks

Nasional
Kisah Hidup Kakek Buyut Ma'ruf Amin, Syekh Nawawi Al Bantani Akan Diangkat Jadi Film

Kisah Hidup Kakek Buyut Ma'ruf Amin, Syekh Nawawi Al Bantani Akan Diangkat Jadi Film

Nasional
LP3HI Bakal Kembali Gugat Bareskrim jika Dugaan Gratifikasi Firli Bahuri Tak Ditindaklanjuti

LP3HI Bakal Kembali Gugat Bareskrim jika Dugaan Gratifikasi Firli Bahuri Tak Ditindaklanjuti

Nasional
Cegah Narkotika Zombi Masuk Indonesia, Gus Imin Minta Pemerintah Ambil Tindakan Ekstrem

Cegah Narkotika Zombi Masuk Indonesia, Gus Imin Minta Pemerintah Ambil Tindakan Ekstrem

Nasional
Audensi dengan KSP, BP3OKP Minta Pemerintah Beri Perhatian ke Masyarakat Terdampak Konflik Keamanan

Audensi dengan KSP, BP3OKP Minta Pemerintah Beri Perhatian ke Masyarakat Terdampak Konflik Keamanan

Nasional
Kasus Gratifikasi dan TPPU, Eks Dirut Jasindo Dituntut 7 Tahun Penjara

Kasus Gratifikasi dan TPPU, Eks Dirut Jasindo Dituntut 7 Tahun Penjara

Nasional
Majelis Hakim MK Segera Rapat Tentukan Putusan Sistem Pemilu

Majelis Hakim MK Segera Rapat Tentukan Putusan Sistem Pemilu

Nasional
Melejitnya Elektabilitas Prabowo dan Perubahan Citra Militer menjadi Humanis

Melejitnya Elektabilitas Prabowo dan Perubahan Citra Militer menjadi Humanis

Nasional
BP3OKP Akui Kesulitan Bantu Lobi KKB soal Pilot Susi Air

BP3OKP Akui Kesulitan Bantu Lobi KKB soal Pilot Susi Air

Nasional
Ingin Deklarasi Cawapres Anies Juni, Demokrat: Kita Bertarung Melawan 'Status Quo'

Ingin Deklarasi Cawapres Anies Juni, Demokrat: Kita Bertarung Melawan "Status Quo"

Nasional
MK Diminta Pertimbangkan Konteks Politik Terkini dalam Putuskan Sistem Pemilu

MK Diminta Pertimbangkan Konteks Politik Terkini dalam Putuskan Sistem Pemilu

Nasional
Dirut Jasa Raharja Sebut Kolaborasi Tanpa Batas Jadi Kunci Peningkatan Kinerja Berkelanjutan

Dirut Jasa Raharja Sebut Kolaborasi Tanpa Batas Jadi Kunci Peningkatan Kinerja Berkelanjutan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com