Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2023, 18:27 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui bahwa ia sudah bersilaturahmi dengan sejumlah tokoh berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU) yang masuk bursa calon wakil presiden.

Mahfud pun mempersilakan partai-partai politik menggaet para tokoh NU tersebut untuk dijadikan sebagai calon wakil presiden.

"Semua sudah silaturahmi dengan saya, sudah silaturahmi, jadi ya semua tentu silakan dipilih, begitu kan," kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (24/5/2023).

Baca juga: Wapres Maruf Amin: Kader NU Silakan Dipilih, kalau Saya Kan Sudah Tua

Ada beberapa tokoh berlatar belakang NU yang bertemu dengan Ma'ruf dalam beberapa waktu terakhir.

Mereka di antaranya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang berkunjung ke rumah dinas Ma'ruf pada Senin (15/5/2023) pekan lalu.

Selain itu, Ma'ruf bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan Mahfud MD dalam acara Haul Ke-130 Syekh Nawawi Al Bantani di Tanara, Banten, Jumat (19/5/2023).

Ma'ruf menegaskan bahwa ia tidak berminat untuk kembali berlaga pada Pilpres 2024 andaikata diajak menjadi calon wakil presiden lagi.

Ia beralasan, ada banyak tokoh berusia lebih muda yang bisa dipilih menjadi calon wakil presiden.

"Saya kan sudah tua, saya sudah bilang umur saya sudah masuk 81 (tahun), masih banyak yang muda-muda," ujar mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.

Baca juga: Gerindra Perhatikan Masukan Maruf Amin Soal Pilih Cawapres Kader NU

Sebelumnya, Ma'ruf menyebut ada banyak kader NU yang dapat digaet menjadi calon wakil presiden karena menurut dia kader-kader NU itu adalah orang yang baik dan bisa mengemban amanah.

Akan tetapi, mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu tidak mau menyebutkan nama-nama kader NU yang dinilai layak menjadi calon wakil presiden.

"Ya, buktinya kan saya jadi wakil presiden, kan baik juga. Kita harapkan nanti ada (tokoh) baik, tapi saya tidak bilang A, B, C, D, supaya saya tidak mempengaruhi," kata Ma'ruf di Bali, Selasa (23/5/2023).

Sementara itu, PBNU menyatakan tidak akan mengajukan kadernya untuk maju sebagai calon presiden atau wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2024.

Ketua PBNU Fahrur Rozi menyatakan, PBNU akan bersikap netral dan tidak ambil bagian dalam pertarungan Pemilihan Presiden 2024.

"Kita memastikan tidak akan ada calon presiden maupun calon wakil presiden yang mengatasnamakan NU pada Pilpres 2024,” kata Fahrur, Sabtu (13/5/2023).

Baca juga: Maruf Amin Sebut Banyak Kader NU yang Bisa Dipilih Jadi Cawapres

Jika terdapat tokoh NU yang terlibat dalam pertarungan pilpres, kata Fahrur, tindakan tersebut bukan atas kesepakatan PBNU, melainkan keputusannya pribadi.

"Itu adalah kehendak sosok tersebut, atas kinerja dan prestasi dia sendiri bukan kesepakatan dari PBNU,” ujar Fahrur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hasto Sebut Bakal Cawapres Ganjar Tak Jauh dari Nama yang Beredar, tapi Ingatkan soal Pilpres 2019

Hasto Sebut Bakal Cawapres Ganjar Tak Jauh dari Nama yang Beredar, tapi Ingatkan soal Pilpres 2019

Nasional
Soal Mentan Syahrul Hilang Kontak Usai Rumahnya Digeledah, KPK Akan Terus Usut Kasus Korupsi di Kementan

Soal Mentan Syahrul Hilang Kontak Usai Rumahnya Digeledah, KPK Akan Terus Usut Kasus Korupsi di Kementan

Nasional
Djarot Sebut Nama-nama Ini Masih Masuk Kandidat Bakal Cawapres Ganjar

Djarot Sebut Nama-nama Ini Masih Masuk Kandidat Bakal Cawapres Ganjar

Nasional
Mentan Syahrul Hilang Kontak di Luar Negeri, Imigrasi Belum Diminta KPK Mencari

Mentan Syahrul Hilang Kontak di Luar Negeri, Imigrasi Belum Diminta KPK Mencari

Nasional
UU IKN Baru: Pengusaha Perumahan yang Bangun Rumah di IKN Akan Diberikan Insentif

UU IKN Baru: Pengusaha Perumahan yang Bangun Rumah di IKN Akan Diberikan Insentif

Nasional
Pasal 42 UU IKN Baru: Peraturan yang Bertentangan dengan Pembangunan IKN Dinyatakan Tak Berlaku

Pasal 42 UU IKN Baru: Peraturan yang Bertentangan dengan Pembangunan IKN Dinyatakan Tak Berlaku

Nasional
Wamentan Sebut Mentan SYL Seharusnya Sudah Kembali ke Indonesia Akhir Pekan Lalu

Wamentan Sebut Mentan SYL Seharusnya Sudah Kembali ke Indonesia Akhir Pekan Lalu

Nasional
Kejagung Sita Sejumlah Dokumen dari Penggeledahan Kantor Kemendag Terkait Dugaan Korupsi Impor Gula

Kejagung Sita Sejumlah Dokumen dari Penggeledahan Kantor Kemendag Terkait Dugaan Korupsi Impor Gula

Nasional
UU IKN Baru, Pemerintah Buka Hak Guna Usaha Maksimal 95 Tahun

UU IKN Baru, Pemerintah Buka Hak Guna Usaha Maksimal 95 Tahun

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Baru Sindikat Narkoba Jaringan Fredy Pratama

Polri Tangkap 5 Tersangka Baru Sindikat Narkoba Jaringan Fredy Pratama

Nasional
Polri Tangkap 1.532 Tersangka Kasus Narkoba, Sita 407.842 Gram Sabu hingga 48.443 Kg Ganja

Polri Tangkap 1.532 Tersangka Kasus Narkoba, Sita 407.842 Gram Sabu hingga 48.443 Kg Ganja

Nasional
Kasus Pengadaan Lahan di Cakung, Eks Dirut Sarana Jaya Yoory Pinontoan Didakwa Perkaya Diri Sebesar Rp 155,4 Miliar

Kasus Pengadaan Lahan di Cakung, Eks Dirut Sarana Jaya Yoory Pinontoan Didakwa Perkaya Diri Sebesar Rp 155,4 Miliar

Nasional
Polri: Hasil Analisa CCTV, Tak Ada Orang Keluar-Masuk Kamar Ajudan Kapolda Kaltara

Polri: Hasil Analisa CCTV, Tak Ada Orang Keluar-Masuk Kamar Ajudan Kapolda Kaltara

Nasional
Jokowi Disebut Tahu Mentan Syahrul Menghilang, tetapi Belum Beri Perintah Mencari

Jokowi Disebut Tahu Mentan Syahrul Menghilang, tetapi Belum Beri Perintah Mencari

Nasional
UU IKN Baru Disahkan, Kepala Otorita Wajib Buat Aturan Prosedur Pemindahan Ibu Kota

UU IKN Baru Disahkan, Kepala Otorita Wajib Buat Aturan Prosedur Pemindahan Ibu Kota

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com