Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Litbang "Kompas": Jangan Pakai Baju atau Orisinalitas Partai Lain

Kompas.com - 24/05/2023, 12:03 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Litbang Kompas, Toto Suryaningtyas berharap partai politik bisa tampil dengan orisinal untuk menarik konstituennya.

Toto mengatakan, orisinalitas partai penting untuk diwujudkan agar elektabilitas partai bisa semakin menguat jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Kalau dari saya, yang penting buat partai-partai itu adalah menemukan jati dirinya, dan sampaikanlah secara nyata kepada konstituen Anda. Jadi orisinalitas partai itu harus diwujudkan, jangan menggunakan baju atau orisinalitas dari partai lain," ujar Toto dalam diskusi virtual, Selasa (23/5/2023) malam.

Menurut Toto, tampil dengan orisinalitas akan membuat masyarakat memilih dengan baik sesuai dengan apa yang diperjuangkan partai yang dipilih.

"Sehingga masyarakat itu bisa memilih anda sebagai anda, bukan anda sebagai orang lain. Bukan hanya karena anda ikut-ikutan pakai baju partai lain supaya mendapatkan pemilih," katanya.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas PDI-P Masih Teratas, Diikuti Gerindra dan Demokrat

Toto juga mengatakan, partai politik yang tampil orisinal mampu percaya diri membangun kekuatan politik sendiri.

"Kita sebaiknya maju sebagai kekuatan politik yang sehat, di mana kekuatan politik itu memang menampilkan orisinalitasnya di dalam bingkai yang sudah diberikan dengan asas Pancasila di dalam negara Bhineka Tunggal Ika," ujarnya.

Survei Litbang Kompas: Tingkat Pengenalan dan Kesukaan Partai Politik, serta Tren Elektabilitas Partai Politik

Sebagai informasi, Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru yang dilakukan pada 29 April-10 Mei 2023 dengan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error penelitian kurang lebih 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas PDI-P Unggul di Jawa, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua

Dalam hasil survei, PDI-P berada di posisi pertama elektoral dengan 23,3 persen. Disusul Gerindra 18,6 persen, Demokrat 8 persen, Golkar 7,3 persen, PKB 5,5 persen, dan PKS 3,8 persen.

Kemudian, ada PAN 3,2 persen, Perindo 3,1 persen, dan PPP 2,9 persen.

Partai lainnya, seperti Hanura, PBB, PSI, Gelora, Buruh, Garuda, Ummat dan PKN masih berada di bawah 1 persen. Sedangkan 15,8 persen responden lainnya menjawab tidak tahu.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Golkar Paling Populer Disusul PDI-P, Demokrat, dan Gerindra

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com