MADINAH, KOMPAS.com - Jemaah haji yang mengalami kaki melepuh kerap terjadi saat menjalankan ibadah di Madinah, Arab Saudi.
Kaki melepuh itu biasanya terjadi saat jemaah haji memaksakan diri nekat berjalan tanpa alas kaki di tengah teriknya sinar matahari. Hal tersebut sangat berbahaya.
“Biasanya, jemaah yang melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi itu sering kehilangan sandal,” kata Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, M Imran, Selasa (23/5/2023).
Baca juga: DPR dan Pemerintah Sepakat Biaya Kuota Tambahan Haji Reguler Rp 288 Miliar
Menurut dia, kehilangan sandal sering terjadi karena ketika masuk masjid kerap meninggalkan sandal. Namun kemudian, mereka keluar dari pintu berbeda. Apalagi, Masjid Nabawi begitu luas.
“Dan biasanya, jemaah haji Indonesia itu menyepelekan. Dianggap jarak masjid ke hotelnya itu dekat, mereka memaksa jalan kaki tanpa sandal,” tutur dia.
Baca juga: Musim Panas di Arab Saudi, Jemaah Haji Diminta Perhatikan 3 Penyakit Ini
Kenekatan itu akan berdampak panjang. Panasnya jalan membuat kaki jemaah haji bisa melepuh.
"Pelataran Masjid Nabawi dan Masjidil Haram itu berbeda," ucap dia.
Jika di Masjidil Haram, keramiknya itu dingin sekali pun di luar panas. Sedangkan di Masjid Nabawi itu tetap panas dan jarang sekali ada yang memahami kondisinya.
“Jika parah, mungkin mereka akan mendapatkan rawat inap seminggu. Apalagi jemaah yang memiliki risiko lain yakni diabetes, prosesnya sembuh bisa dua minggu,” ungkapnya.
Imran menjelaskan, dengan masa penyembuhan yang cukup panjang, akan sangat mengganggu jadwal ibadah jemaah.
“Pesan kami perhatikan betul potensi kaki melepuh ini. Jika bisa diminimalisir sedikit mungkin, itu harus dilakukan,” urainya.
Untuk itu ia membagikan tips. Bagi jemaah yang akan ibadah di Masjid Nabawi, silahkan membawa kantong plastik sebagai tempat sandal. Jadi sandal tidak ditinggal sebelum masuk masjid.
“Sandal diletakkan di dekat tempat salat. Jika mau pulang, tinggal dikeluarkan dari kantong plastik. Jadi, semuanya aman dan ibadah tenang,” tambah dia.
Dia menyarankan, jika ada jemaah yang sandalnya hilang, disarankan untuk tidak nekat berjalan kaki ke tempat penginapan. Hubungi petugas haji atau temannya.
“Tujuannya untuk membantu mengambilkan sandal sebagai pengganti sandal yang hilang. Jangan memaksa diri pulang tanpa sandal,” tutupnya.
Imran menyebutkan, akan ada petugas kesehatan yang berjaga di sektor satu Masjid Nabawi serta ada petugas yang mobile membawa sandal, masker, dan obat-obatan untuk pertolongan pertama pada saat terik sebelum waktu Salat Dzuhur sampai dengan selepas Ashar.
"Jangan pernah menggunakan odol saat kaki melepuh, karena justru bisa memperparah karena tidak bisa terjadi penguapan dan menyebabkan panas ke dalam. Oleh karenanya, pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah mengguyur (kaki) dengan air dingin selama 30 menit dengan cara dipapah terlebih dahulu," kata Imran.
Selain kaki melepuh, kasus lain akibat cuaca panas adalah dehidrasi, heat exhaustion atau kondisi kelelahan yang ekstrem sebab tubuh terpapar suhu panas disertai dehidrasi, serta heat stroke atau kondisi cidera panas yang paling serius dan dapat menyebabkan kematian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.