JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para menteri yang maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak melupakan kewajibannya sebagai pembantu presiden.
Ia mengingatkan, Presiden Joko Widodo sudah mewanti-wanti bahwa menteri yang kinerjanya terabaikan gara-gara maju sebagai caleg dapat di-reshuffle atau dicopot dari kabinet.
"Presiden sudah mengatakan, menteri-menteri tidak boleh mengabaikan tugasnya. Kalau nanti sampai tugasnya tidak dilaksanakan dengan baik juga, itu akan di-reshuffle. Saya kira itu, sudah ada pernyataan dari Presiden," kata Ma'ruf dalam keterangan pers di Bali, Selasa (23/5/2023).
Baca juga: KPU Sebut Johnny G Plate Tetap Berhak Jadi Caleg meski Jadi Tersangka
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa para menteri harus tetap melaksanakan tugas-tugasnya sebagai anggota kabinet meski mereka juga berstatus sebagai caleg.
"Saya pesan pada para menteri yang nyaleg supaya tetap menjalankan tugasnya sebagai menteri, sebagai pembantu presiden," kata Ma'ruf.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan tidak akan segan mencopot para menteri yang kinerjanya terganggu karena sibuk berkampanye sebagai caleg.
"Nanti akan ada evaluasi, dievaluasi. kalau memang dirasa itu menganggu, ganti, biar konsentrasi ke nyalegnya," ujar Jokowi, Senin (15/5/2023).
Baca juga: Menteri Jadi Capres atau Caleg, Jokowi: Kalau Waktunya untuk Kampanye Kurang, Lebih Baik Cuti
Ada sejumlah menteri Jokowi yang mendaftar sebagai caleg, yaitu Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (PDI-P), Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (PKB), Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (PAN), dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Nasdem).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.