Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedekatan Prabowo dan Gibran Dinilai Sinyal Pilihan Jokowi pada 2024

Kompas.com - 22/05/2023, 14:43 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pertemuan antara anggota keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai salah satu pertanda bakal terjadi perubahan peta dukungan politik menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai bakal calon presiden 2024. Kedua partai itu membentuk Koalisi Kebangkitan untuk Indonesia Raya (KKIR).

Menurut peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, pertemuan Prabowo dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming yang juga anak sulung Presiden Jokowi pada pekan lalu tak bisa dianggap sekadar perjumpaan biasa dan tidak mempunyai dampak politis.

Baca juga: BERITA FOTO: Pakai Seragam Merah, Gibran Penuhi Panggilan DPP PDI-P

Apalagi Gibran dan sang ayah merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Apalagi setelah pertemuan itu, Dewan Pimpinan Pusat PDI-P memanggil Gibran ke Jakarta. Hal itu menguatkan kesan pertemuan antara Gibran dan Prabowo tak bisa dianggap remeh, apalagi terjadi di tahun politik.

"Bukan tidak mungkin bila kedekatan antara keluarga Presiden Joko Widodo dengan Prabowo Subianto merupakan cerminan dari preferensi politik Presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2024," kata Bawono dalam keterangannya seperti dikutip pada Senin (22/5/2023).

Bawono mengatakan, Gibran kemungkinan sudah berkomunikasi dengan sang ayah sebelum pertemuan dengan Prabowo dilakukan.

Baca juga: Akui Sudah Jelaskan ke PDI-P Soal Pertemuannya dengan Prabowo, Gibran: Tegak Lurus Arahan Ibu Ketum

Calon Presiden (Capres) dari Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, bertemu empat mata dengan Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka, di Kota Solo, pada Jumat (19/5/2023).KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Calon Presiden (Capres) dari Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, bertemu empat mata dengan Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka, di Kota Solo, pada Jumat (19/5/2023).

Di samping itu, pertemuan Prabowo dan Gibran atau anggota keluarga lain Presiden Joko Widodo bukan kali ini saja terjadi.

Menurut Bawono, interaksi antara Prabowo dan para anggota keluarga Presiden Joko Widodo beberapa kali terjadi.

Contohnya seperti pada Januari 2023 lalu ketika Prabowo bertemu dan berdialog dengan Gibran dan menantu Jokowi yang juga Wali Kota Medan, Bobbi Nasution.

"Hal ini bisa menggambarkan kedekatan emosional antara Prabowo dan keluarga besar Presiden Joko Widodo," ucap Bawono.

Pertanda lainnya yang patut disimak menurut Bawono adalah ketika anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, mengenakan kaus bergambar Prabowo Subianto saat mengisi sebuah siniar (podcast) yang ditayangkan di situs YouTube.

Baca juga: Sampaikan Pesan Megawati ke Gibran, Sekjen PDI-P: Berpolitik Harus Waspada dari Manuver

Di sisi lain, kata Bawono, Jokowi sebagai kader PDI Perjuangan juga mengikuti keputusan partai yang memutuskan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

Akan tetapi, Bawono menilai Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan juga memiliki kepentingan sendiri sebelum masa jabatannya berakhir. Terutama tentang keberlanjutan sejumlah program yang diluncurkan dalam 2 periode pemerintahannya.

"Karena itu bukan tidak mungkin preferensi politik Presiden Joko Widodo dalam hal bakal calon presiden mendatang tidak sama dengan pilihan politik dari PDI-P," ucap Bawono.

Baca juga: Begini Reaksi Gibran saat Ditanya Soal Isu Jadi Cawapres Prabowo

Sampai saat ini terdapat 3 tokoh politik yang diusung sebagai bakal capres 2024. Mereka adalah Prabowo, Ganjar, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

Anies diusung sebagai bakal capres oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang beranggotakan Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com