Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

BRGM Fokus Lakukan Restorasi Gambut agar Masyarakat Sumsel Sejahtera

Kompas.com - 10/05/2023, 14:37 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah kini mulai mengantisipasi bencana kekeringan yang terjadi setiap musim kemarau, di antaranya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kurangnya cadangan air dalam tanah.

Guna mengantisipasi karhutla, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menggunakan strategi rewetting atau pembasahan, revegetasi, dan revitalisasi ekonomi masyarakat (3R).

Sepanjang 2022 lalu, BRGM berhasil merestorasi 244.168 hektar (ha) lahan gambut di tujuh provinsi wilayah kerja gambut BRGM.

Salah satu wilayah kerja BRGM dalam kegiatan restorasi gambut adalah Sumatera Selatan (Sumsel).

Pada 2022, wilayah gambut yang telah berhasil direstorasi seluas 35.638 ha yang terdiri dari pembangunan sekat kanal sebanyak 96 unit, kegiatan revegetasi demplot dan pemeliharaan seluas 35 ha, dan revitalisasi ekonomi sebanyak 22 paket kepada kelompok masyarakat.

Baca juga: BRGM Dampingi Komunitas Lokal Perempuan Kelola Mangrove Jadi Bahan Pewarna Alami Kain

Kepala Kelompok Kerja Restorasi Gambut Wilayah Sumatera Soesilo Indrarto mengatakan, memasuki musim kemarau ini, BRGM selalu memantau fungsi dari Infrastruktur Restorasi Gambut (IRG).

"Semuanya dilakukan melalui sekat kanal, sumur bor, dan kanal timbun dengan melibatkan masyarakat setempat. Pada 2023, diperkirakan restorasi gambut di provinsi Sumsel dapat membasahi lahan gambut seluas 11.459 ha," papar Soesilo melalui keterangan persnya, Rabu (10/5/2023).

Guna mencegah karhutla pada lahan gambut, BRGM melibatkan kelompok masyarakat dalam Operasi Pembasahan Gambut Rawan Kekeringan (OPGRK) dan Operasi Pembasahan Cepat Lahan Gambut Terbakar (OPCLGT).

Masyarakat juga diberikan pelatihan dengan membuka lahan tanpa bakar dan menggunakan nutrisi tanaman secara alami.

Baca juga: BRGM bersama Tim P5 Susun Sarana Edukasi tentang Ekosistem Gambut untuk Murid SMA/SMK

Pokmas Karya Utama merupakan kelompok binaan BRGM yang berlokasi di Desa Siju, Kecamatan Rambutan, Banyuasin, Sumsel. Mereka mendapatkan pelatihan membuka lahan tanpa bakar.

Selain itu, kelompok tersebut juga melakukan budi daya sayur oyong, terong, cabai, timun, dan pare di lahan seluas 2 ha. Meski baru dibentuk pada Mei 2022, pokmas ini berhasil meraup keuntungan puluhan juta rupiah dalam sekali panen.

Ketua Pokmas Karya Utama, Sukron mengatakan, pokmas ini dibentuk karena wilayah Desa Siju yang rawan kebakaran. Masyarakat awalnya membuka lahan dengan cara dibakar.

Alhamdulillah setelah mendapatkan pelatihan, kami bisa membuka lahan tanpa bakar serta perawatan tanaman hingga panen. Dalam sekali panen, kami memperoleh penghasilan sekitar Rp 30-45 juta. Hal ini sangat membantu meningkatkan pendapatan kami,” jelas Sukron.

Baca juga: Ketua BRGM Berharap Program Rehabilitasi Bisa Pulihkan Fungsi Ekologis dan Ekonomi Mangrove

Hal senada disampaikan oleh anggota Pokmas Karya Utama bernama Rengki. Menurutnya, budi daya sayur dengan pendampingan dari BRGM sangat membantunya mendapatkan penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Selama ini saya bekerja mengolah karet dengan upah yang kurang, tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Melalui pendampingan, saya mendapatkan ilmu baru dalam mengolah sayur. Hasilnya pun memuaskan, sayur berkualitas baik dan pendapatan saya jauh bertambah. Harapannya, program ini terus dilanjutkan,” harap Rengki.

Meski mendapatkan sambutan yang positif, sejumlah warga mengaku bahwa ada sejumlah kendala yang dihadapi Pokmas Karya Utama. Masalah yang paling umum terjadi adalah hama dan harga pupuk yang tinggi.

“Kadang nggak semua hasil sayur berkualitas baik. Ada juga yang kurang bagus. Untuk membasmi hama sendiri, kami menggunakan bahan yang ada, tetapi untuk takarannya kami masih asal-asalan," cerita Sukron.

Baca juga: Kepala BRGM Sebut Restorasi Gambut di Kubu Raya, Kalbar Didukung Banyak Pihak

"Selain itu, harga pupuk yang mahal ditambah dengan biaya ongkos kirim sangat memberatkan modal kami. Oleh karenanya, kami berharap ada pendampingan pembuatan pestisida alami, dan pembuatan pupuk," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com