Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hanif Sofyan
Wiraswasta

Pegiat literasi di walkingbook.org

"The Golkar Way" dan Perang Bintang 2024

Kompas.com - 10/05/2023, 12:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

APA masih relevan mendorong patron "The Golkar Way", pemikiran kritis Akbar Tandjung saat memasuki tahun transisi politik 1998?

Apakah memasuki periode tahun politik 2024, Golkar masih menggunakan basis pemikiran, bahwa partai politik adalah lembaga politik yang harus dikelola dengan mind set kepemimpinan politik, yang memiliki idealisme, visi, menghargai proses, change and continuity, dan orientasi jangka panjang. Atau cukup mengikut arus saja?

Politik zig-zagnya yang tanpa tedeng aling-aling seperti mengindikasikan pola perubahan mendasar dari politik lamanya. Golkar seperti kebingungan, padahal mengantongi 85 kursi di DPR (12,3 persen suara).

Dinamika tahun politik 2024 memang luar biasa, semakin keras saja tantangan dan kerja politiknya.

Problem Parpol

Masalah substansial yang dihadapi partai politik di Indonesia hingga saat ini, seperti argumentasi Dr Daniel Sparringa berpusar pada lima isu utama, yakni (1) organizational strength; (2) political party identity; (3) political party unity; (4) internal democracy; (5) electioneering capacity.

Kelima isu itu baik secara parsial maupun general, memiliki relasi dan interdependensi yang menentukan kinerja partai politik.

Inilah tantangan yang sedang dihadapi para parpol, termasuk Golkar. Bagaimana menemukan strategi dan formula untuk menghadapi dinamika politik dengan memahami substansi masalahnya.

Isu pertama, organizational strength, bagaimana soal kapasitas organisasional Partai Golkar, terutama kemampuan memobilisasi dan mengelola sumber daya personalnya.

Sedangkan tantangan isu, political party identity, bagaimana pengembangan ideologi partai menentukan posisi partai terhadap isu-isu strategis yang berkembang.

Bagaimanapun pertarungannya juga akan masuk pada soal keberlanjutan pembangunan dan persolan krusial IKN yang masih diliput polemik.

Yang dirasakan makin krusial tentu saja, political party unity, bagaimana memelihara integrasi dan kohesi anggota dan pengurus partai agar tidak terjadi perang di internal partai. Karena situsi ini paling mungkin terjadi.

Salah satunya ketika keputusan partai mendorong calon internal sebagai capres, namun dalam tarik ulur politik, bukan tidak mungkin pilihan capres berubah menjadi cawapres.

Terutama jika sudah berbicara calon-calon matang dan kuat elektabilitasnya. Dan kondisi inilah yang sedang terjadi saat ini.

Apakah internal demokrasi berjalan mudah ketika harus menegasikan demokrasi internal dalam pengambilan keputusan penting?

Dan apakah problem electioneering capacity, terkait kemampuan memenangkan pemilu, soal isu-isu kampanye dan rekrutmen kandidat anggota parlemen, masih relevan dibicarakan atau lebih memprioritaskan soal koalisi?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Nasional
Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com