Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap Jokowi Hanya Undang Parpol Koalisi Pemerintahan ke Istana Dinilai Kurang Elok

Kompas.com - 04/05/2023, 15:31 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hanya mengundang pimpinan partai koalisi pendukung pemerintahan dinilai bakal menimbulkan persoalan karena terkesan hanya mengajak segelintir kelompok buat membangun Indonesia pada masa pemerintahan mendatang.

Pengamat komunikasi politik Effendi Gazali mengatakan, seharusnya Jokowi tidak pilih-pilih dan mengajak seluruh partai politik, termasuk oposisi, jika menginginkan pembangunan ke depan bisa dijalankan secara gotong-royong seperti yang kerap didengungkan.

"Habis Lebaran itu halalbihalalnya dengan seluruh partai politik dulu, karena Indonesia ke depan yang mau jadi empat besar ekonomi dunia itu juga harus mengajak semuanya, termasuk partai-partai di luar pemerintah," ujar Effendi seperti dikutip dari program Satu Meja The Forum di Kompas TV, Rabu (3/5/2023).

Baca juga: Nasdem Tak Masalah jika Dianggap Bukan Parpol Pendukung Jokowi Lagi, tapi...

Menurut Effendi, sejauh ini capaian yang diinginkan Presiden Jokowi adalah pembangunan yang berkesinambungan.

Maka dari itu menurut Effendi, seharusnya upaya pembangunan yang berkesinambungan bukan hanya dititipkan kepada partai politik pendukung pemerintah saja.

Akan tetapi, partai lain yang di luar pemerintah tentu perlu dirangkul agar mimpi Indonesia menjadi negara maju bisa diwujukan bersama.

Baca juga: PPP Akan Temui Jokowi di Istana, Serahkan Hasil Rapimnas yang Putuskan Mengusung Ganjar

Bahkan Effendi secara khusus menyebutkan dalam pertemuan itu Jokowi tidak mengajak partai politik yang berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yang dihuni Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Seakan-akan Indonesia ke depan itu tidak mengajak Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Kan Indonesia ke depan itu harus mengajak semua. Di Pilpres 2024, tetap saja presiden yang terpilih adalah Presiden untuk seluruh bangsa Indonesia," ujar Effendi.

Maka dari itu Effendi menilai kurang tepat jika Jokowi hanya merangkul partai koalisi pemerintah untuk tetap rukun dan padu supaya agenda pembangunan yang berkesinambungan tetap berjalan, dan mengesampingkan partai-partai di luar pemerintahan.

Baca juga: Demokrat Cari Informasi dari PKB soal Pertemuan 6 Ketum Parpol dengan Jokowi

Menurutnya pesan tersebut perlu juga disampaikan kepada partai di luar pemerintah agar perjalanan proses demokrasi tidak selalu berkutat dengan persaingan sengit yang bisa menyeret masyarakat ke dalam konflik.

Sebelumnya diberitakan, enam pimpinan partai politik pendukung pemerintah diundang oleh Presiden Jokowi ke Istana Merdeka, Selasa (2/5/2023), malam lalu.

Sebanyak 3 dari 6 pimpinan partai yang dipanggil ada yang merangkap jabatan sebagai menteri.

Mereka adalah Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan, Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian dan Zulkifli Hasan selaku Menteri Perdagangan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Firli Bahuri Bungkam Usai 2 Jam Diperiksa Dewas Terkait Dugaan Pemerasan Ke SYL

Firli Bahuri Bungkam Usai 2 Jam Diperiksa Dewas Terkait Dugaan Pemerasan Ke SYL

Nasional
Minta Anak Muda Tak Gengsi Jadi Kepala Desa, Cak Imin: Selamatkan Uang untuk Rakyat

Minta Anak Muda Tak Gengsi Jadi Kepala Desa, Cak Imin: Selamatkan Uang untuk Rakyat

Nasional
Janji Bikin Stadion di Banjarmasin, Anies: Namanya Wasaka International Stadium

Janji Bikin Stadion di Banjarmasin, Anies: Namanya Wasaka International Stadium

Nasional
Kasus Covid-19 Kembali Naik, Kemenkes: Karena Adanya Varian Baru

Kasus Covid-19 Kembali Naik, Kemenkes: Karena Adanya Varian Baru

Nasional
Di Depan Siti Atikoh, Pimpinan Ponpes Cipasung Sebut Mahfud Kepercayaan Gus Dur

Di Depan Siti Atikoh, Pimpinan Ponpes Cipasung Sebut Mahfud Kepercayaan Gus Dur

Nasional
Hasbi Hasan Didakwa Terima Suap Rp 11,2 Miliar Urus Perkara di MA

Hasbi Hasan Didakwa Terima Suap Rp 11,2 Miliar Urus Perkara di MA

Nasional
Kunjungi Pasar di NTT, Jokowi Senang Harga Pangan Lebih Murah dari Pulau Jawa

Kunjungi Pasar di NTT, Jokowi Senang Harga Pangan Lebih Murah dari Pulau Jawa

Nasional
Ingin Perpanjang Dana Otsus Aceh, Cak Imin: Kalau Perlu Sampai Kiamat

Ingin Perpanjang Dana Otsus Aceh, Cak Imin: Kalau Perlu Sampai Kiamat

Nasional
DPR Setujui 7 Calon Hakim Agung Mahkamah Agung RI

DPR Setujui 7 Calon Hakim Agung Mahkamah Agung RI

Nasional
Kunjungi Aceh, Muhaimin Mulai dengan Ziarah Syekh Abdurrauf Al Singkili

Kunjungi Aceh, Muhaimin Mulai dengan Ziarah Syekh Abdurrauf Al Singkili

Nasional
Kampanye di Kalsel, Anies Janji Bangun Rel Kereta Banjarmasin-Banjarbaru

Kampanye di Kalsel, Anies Janji Bangun Rel Kereta Banjarmasin-Banjarbaru

Nasional
Dicurhati BBM Langka Selama Kampanye, Ganjar: Harusnya Masuk Situasi Darurat

Dicurhati BBM Langka Selama Kampanye, Ganjar: Harusnya Masuk Situasi Darurat

Nasional
Presiden Tunjuk Wakil Pemerintah untuk Bahas Revisi UU Desa bersama DPR

Presiden Tunjuk Wakil Pemerintah untuk Bahas Revisi UU Desa bersama DPR

Nasional
KPK Cecar Wamenkumham Soal Dugaan Terima Uang dalam Pengurusan AHU Perusahaan Tambang

KPK Cecar Wamenkumham Soal Dugaan Terima Uang dalam Pengurusan AHU Perusahaan Tambang

Nasional
Ganjar Anggap Cara Ini Bisa Kontrol Harga Sembako dari Hulu ke Hilir

Ganjar Anggap Cara Ini Bisa Kontrol Harga Sembako dari Hulu ke Hilir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com