Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/04/2023, 16:30 WIB
Singgih Wiryono,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada berbagai isu yang akan dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 Asean yang akan digelar 9-11 April 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, salah satu isu prioritas adalah penguatan kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN, pemulihan ekonomi pasca-pandemi, serta penguatan arsitektur kesehatan di kawasan Asia Tenggara. 

"Serta isu penting lainnya di kawasan, seperti perkembangan implementasi 5PC di Myanmar dan perkembangan lainnya di luar kawasan” ujar Teuku dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/4/2023). 

Baca juga: Heru Budi Instruksikan Trotoar Sudirman-Thamrin Dirapikan Jelang KTT ASEAN 2023

Pembahasan isu tersebut, kata Teuku, adalah inisiatif Indonesia yang sudah disahkan sejak 2022 oleh rekomendasi High Level Task-Force on Asean Community's Post 2024 Vision.

Isu yang akan dibahas bertujuan agar organisasi ASEAN bisa bekerja lebih efektif dan mampu mengatasi tantangan 20 tahun ke depan.

Teuku mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang menyebutkan pentingnya memperkuat kapasitas ASEAN untuk mengatasi tantangan di masa depan.

"Kapasitas ASEAN penting untuk diperkuat dan kita ingin menjadikan ASEAN dapat bekerja lebih efektif sehingga mampu mengatasi tantangan masa depan," kata Teuku mengutip Retno Marsudi dalam briefing triwulan pertama Kekuatan ASEAN pada awal April 2023. 

Baca juga: Heru Budi Sarankan Abnon Jakarta Ikut Sambut Delegasi KTT ASEAN 2023 di Bandara Soekarno-Hatta

Sebagai informasi, KTT ke-42 ASEAN akan dilaksanakan pada 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo.

Para Pemimpin negara se-Asia Tenggara akan membahas sejumlah isu penting dalam rangka mendorong kawasan ASEAN yang lebih kuat dalam menghadapi tantangan, serta memperkuat ketahanan ekonomi.

Upaya ini sejalan dengan tema yang diusung dalam Keketuaan Indonesia ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pagi Hari di IKN, Jokowi Ajak Para Menteri Lihat Pemandangan hingga Sarapan Bersama

Pagi Hari di IKN, Jokowi Ajak Para Menteri Lihat Pemandangan hingga Sarapan Bersama

Nasional
Agenda Media, Program Bakal Capres, dan Respons Netizen

Agenda Media, Program Bakal Capres, dan Respons Netizen

Nasional
Ungkap Alasan Fasilitasi Perwira TNI Temui Tahanan, Wakil Ketua KPK: Kondisinya Tak Normal

Ungkap Alasan Fasilitasi Perwira TNI Temui Tahanan, Wakil Ketua KPK: Kondisinya Tak Normal

Nasional
Bawaslu Rilis Indeks Kerawanan Netralitas ASN, 10 Provinsi Ini Paling Rawan

Bawaslu Rilis Indeks Kerawanan Netralitas ASN, 10 Provinsi Ini Paling Rawan

Nasional
Fenomena 'Bercyandya': Dari Bromo, MA, Demokrat, dan Kaesang

Fenomena "Bercyandya": Dari Bromo, MA, Demokrat, dan Kaesang

Nasional
Minta Pembangunan Infrastruktur IKN Dipercepat, Jokowi: Kita Dikejar Investor

Minta Pembangunan Infrastruktur IKN Dipercepat, Jokowi: Kita Dikejar Investor

Nasional
Pilkada 2024 Dipercepat, Ide 'Coba-coba' Pemerintah Tanpa Situasi Genting

Pilkada 2024 Dipercepat, Ide "Coba-coba" Pemerintah Tanpa Situasi Genting

Nasional
Hari Kedua di IKN, Jokowi Akan Tinjau Pembangunan Kantor Presiden

Hari Kedua di IKN, Jokowi Akan Tinjau Pembangunan Kantor Presiden

Nasional
Bawaslu Ungkap Sebab dan Motif ASN Kerap Tak Netral dalam Pemilu, Apa Saja?

Bawaslu Ungkap Sebab dan Motif ASN Kerap Tak Netral dalam Pemilu, Apa Saja?

Nasional
Data Intelijen Jokowi, Kritik BRIN, dan Sinyal Kerenggangan dengan Megawati

Data Intelijen Jokowi, Kritik BRIN, dan Sinyal Kerenggangan dengan Megawati

Nasional
BRIN Sebut Jokowi Melanggar Demokrasi Jika Parpol Jadi Target Intelijen

BRIN Sebut Jokowi Melanggar Demokrasi Jika Parpol Jadi Target Intelijen

Nasional
BRIN Sebut Relasi Presiden-Intelijen Masih Penuh Problematika

BRIN Sebut Relasi Presiden-Intelijen Masih Penuh Problematika

Nasional
Fasilitasi Perwira TNI Bertemu Tahanan Korupsi, Wakil Ketua KPK: Saya Dipecat Enggak Masalah

Fasilitasi Perwira TNI Bertemu Tahanan Korupsi, Wakil Ketua KPK: Saya Dipecat Enggak Masalah

Nasional
Jokowi Pegang 'Rahasia Dapur' Parpol, BRIN: Menciptakan 'Politic of Fear'

Jokowi Pegang "Rahasia Dapur" Parpol, BRIN: Menciptakan "Politic of Fear"

Nasional
Jokowi Dinilai Lakukan Intelijen Politik saat Kantongi 'Rahasia' Parpol

Jokowi Dinilai Lakukan Intelijen Politik saat Kantongi "Rahasia" Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com