JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat Litbang Kompas memperlihatkan, pendukung Sandiaga Uno tersebar pada berbagai pilihan partai politik, mulai dari partai koalisi pemerintah hingga partai oposisi.
Menurut survei, 17,2 persen pendukung Sandiaga memilih PDI Perjuangan, partai penguasa. Lalu, sebagian memilih partai oposisi, yakni 9,5 persen memilih Partai Demokrat dan 7,8 persen memilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pendukung Sandi lainnya mengaku memilih Gerindra (6,9 persen), lalu Golkar (4,3 persen), Nasdem (2,6 persen), dan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB (1,7 persen). Sisanya, 10,7 persen responden memilih partai lainnya dan 39,6 persen tidak menjawab.
Baca juga: Survei Litbang “Kompas”: Jika Berduet, Ganjar-Sandiaga Berpotensi Tingkatkan Dukungan Pemilih
Dari sisi sebaran wilayah, 55,2 persen pendukung Sandi tersebar di Pulau Jawa dan 44,8 persen di luar Jawa.
Di Pulau Jawa sendiri, mayoritas pendukung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu berada di Jawa Timur (37,5 persen), diikuti Jawa Barat (23,4). Lalu, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY (20,3 persen), Banten (15,6 persen), dan DKI Jakarta (3,2 persen).
Sementara, di luar Jawa, pendukung Sandi tersebar di Sumatera (44,2 persen), Kalimantan (28,8 persen), Sulawesi (15,5 persen), Maluku dan Papua (7,7 persen), serta Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (3,8 persen).
Dari segi pendidikan, selain didukung kalangan berpendidikan menengah (49,7 persen) dan pendidikan dasar (33,1 persen), proporsi pendukung Sandi yang berpendidikan tinggi terbilang besar (17,2 persen).
Sementara, terkait status sosial ekonomi, mayoritas pendukung Sandi merupakan kelompok menengah bawah (43,9 persen), sebagian kalangan bawah (31,8 persen), sedikit kalangan menengah atas (18,6 persen), dan minim kalangan atas (5,7 persen).
Dari latar belakang usia, Sandi mendapat banyak dukungan dari kalangan dewasa produktif. Rinciannya, usia 24-40 tahun (39,5 persen), 41-60 tahun (29,9 persen), kurang dari 23 tahun (26,1 persen), dan lebih dari 60 tahun (4,5 persen).
Baca juga: Blak-blakan Sandiaga Habis Hampir Rp 1 Triliun untuk Kampanye dan Dilirik karena Hartanya
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga didukung 54,1 persen laki-laki dan 45,9 persen perempuan.
Masih menurut survei yang sama, elektabilitas Sandi di klasemen cawapres terbilang moncer. Sandi menjuarai survei elektabilitas dengan angka elektoral 12,4 persen, mengungguli Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Adapun survei Litbang Kompas ini digelar pada 25 Januari-4 Februari 2023. Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Baca juga: Sadar Banyak Dilirik Jadi Cawapres karena Tajir, Sandiaga Uno: Harusnya Lebih dari Itu
Menggunakan metode ini, margin of error penelitian berkisar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sebagaimana diketahui, nama Sandiaga sejak lama masuk dalam bursa cawapres Pemilu 2024. Belakangan, Sandi dikabarkan bakal hengkang dari Gerindra dan merapat ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Manuver itu disebut-sebut untuk mengakomodir langkahnya maju ke panggung pilpres. Baru-baru ini, santer terdengar kabar Sandiaga bakal menjadi cawapres pendamping bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.