Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

BRGM Dampingi Komunitas Lokal Perempuan Kelola Mangrove Jadi Bahan Pewarna Alami Kain

Kompas.com - 21/04/2023, 10:00 WIB
Aningtias Jatmika,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menggelar pelatihan pembuataan pewarna kain berbahan mangrove kepada Kelompok Perempuan Peduli Gambut (KPPG) di Desa Harapan Tani, Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Untuk diketahui, KPPG merupakan komunitas lokal perempuan binaan BRGM yang beranggotakan 10 orang. Seluruh anggota KPPG berprofesi sebagai ibu rumah tangga.

Ketua KPPG Desa Harapan Tani Samsiah menceritakan, pada mulanya, mereka berlatih melakukan pewarnaan kain menggunakan bahan-bahan organik yang mudah didapat, seperti daun ketapang dan daun mangga.

Kemudian, mereka mulai memanfaatkan kulit batang, buah, dan daun mangrove berjenis Sonneratia sp yang banyak tumbuh di sepanjang Sungai Inhil.

“Bahan pewarna alami itu tidak merusak lingkungan dan merupakan bahan unik yang jarang dipakai di Inhil,” ujar Samsiah dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (21/4/2023).

Menariknya, Samsiah juga memanfaatkan limbah sisa kulit batang mangrove yang telah digunakan masyarakat sekitar.

Baca juga: BRGM bersama Tim P5 Susun Sarana Edukasi tentang Ekosistem Gambut untuk Murid SMA/SMK

Untuk diketahui, masyarakat Inhil masih bergantung pada kayu mangrove sebagai bahan bangunan. Sisa bahan ini kerap berakhir di tempat pembuangan sampah.

“Kami bergerak untuk mengubah limbah tersebut. Kulit batang mangrove kami olah kembali menjadi bahan pewarna alami,” ucap Samsiah.

KPPG Desa Harapan Tani membutuhkan waktu selama 10 hari untuk memproses bahan dasar menjadi pewarna siap pakai. Mereka menggunakan berbagai teknik, baik ecoprint maupun sasirangan.

Pada pelaksanaannya, tak jarang mereka menghadapi sejumlah kendala, mulai dari kesulitan mencari bahan kain berserat, lama waktu pengerjaan, hingga kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai teknik pewarnaan kain secara alami.

“Sulit mendapatkan bahan kain berserat di Inhil, bahkan di Riau. Jadi, kami harus membeli kain tersebut dari Pulau Jawa dengan ongkos kirim yang mahal. Ditambah, pengerjaan kain juga membutuhkan waktu lama,” cerita Samsiah.

Kelompok Perempuan Peduli Gambut (KPPG) di Desa Harapan Tani, Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, mendapat pelatihan pembuatan pewarnaan kain dengan mangrove dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BMRG).Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BMRG). Kelompok Perempuan Peduli Gambut (KPPG) di Desa Harapan Tani, Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, mendapat pelatihan pembuatan pewarnaan kain dengan mangrove dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BMRG).

Kendala tersebut membuat kain yang dihasilkan tidak ramah di kantong. Kain-kain ini dijual dengan harga mulai Rp 200.000. Hal ini membuat minat pembeli di Inhil ataupun Riau sedikit.

Meski demikian, KPPG Desa Harapan Tani pantang menyerah. Mereka terus memperkenalkan kain pewarna alami kepada masyarakat yang lebih luas melalui berbagai pameran. Pada akhirnya, kain tersebut pun berhasil menjadi suvenir untuk Bupati Riau.

Anggota kelompok KPPG Desa Harapan Tani, Susilawati, menekankan bahwa mereka meningkatkan kualitas kain untuk mendukung ekspansi sehingga dapat menjangkau berbagai kalangan.

“Kami menaikkan kualitas pada berbagai aspek, mulai dari bahan dasar kain hingga membuat produk inovasi lain, seperti bucket hat, tas, tempat tisu, dan pasmina. Produk-produk ini dapat dibeli oleh masyarakat kelas menengah, bahkan kelas bawah,” jelas Susilawati.

Baca juga: Ketua BRGM Berharap Program Rehabilitasi Bisa Pulihkan Fungsi Ekologis dan Ekonomi Mangrove

Halaman:


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com