JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Politik dari Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad mengatakan, elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) sempat menurun akibat sikap penolakannya terhadap tim nasional (timnas) sepakbola Israel di Piala Dunia U-20.
Namun, penurunan itu tak berlangsung lama. SMRC mencatat penurunan elektabilitas itu hanya terjadi ketika satu pekan setelah pengumuman FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia Piala Dunia U-20.
"Gagalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 punya pengaruh pada elektabilitas bakal capres Ganjar Pranowo. Tapi pengaruhnya terbatas dan temporer," kata Saidiman kepada Kompas.com, Senin (17/4/2023).
"Pada minggu pertama, ketika pembatalan itu terjadi, suara Ganjar melemah dari 16,2 persen di Maret 2023 menjadi 13 persen pada minggu pertama April 2023," tambah dia.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Ganjar Pranowo Diprediksi Kehilangan Dukungan Swing Voters
Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu kemudian meningkat di minggu kedua April 2023.
Suara Ganjar, jelas Saidiman, kembali ke 16,5 persen.
Menurut dia, ada sejumlah kemungkinan yang bisa dijelaskan mengapa suara Ganjar kembali menguat.
Pertama, kata Saidiman, penjelasan Ganjar tentang mengapa dia mengeluarkan pandangan menolak kehadiran tim Israel cukup bisa diterima.
"Alasan Konstitusi dan keamanan cukup masuk akal untuk melakukan negosiasi agar ada perlakuan khusus pada tim nasional Israel," ujar dia.
Baca juga: PDI-P Dinilai 90 Persen Usung Ganjar Capres, Pengamat: Mbak Puan, Wassalam
Selain itu, Ganjar juga terlihat berusaha mengunjungi dan menjelaskan posisinya pada pemain Tim Indonesia U20.
Kemungkinan kedua, publik merasa tak ada pilihan selain Ganjar sebagai bakal capres.
Menurut Saidiman, pun publik bakal melihat pandangan calon lain yang sejatinya sama saja seperti Ganjar mengenai timnas Israel.
"Kendati publik kecewa, terutama pendukung Ganjar, tapi mereka sebenarnya tidak punya alternatif pilihan capres karena bakal capres lain pada dasarnya memiliki pandangan yang sama dengan Ganjar soal timnas Israel," nilai Saidiman.
Sebelumnya diberitakan, hasil survei yang diselenggarakan SMRC pada 11-14 April 2023 menunjukkan, elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto merupakan yang tertinggi untuk dipilih sebagai presiden.
Baca juga: Survei SMRC: Ganjar-Prabowo Bersaing Ketat, Diikuti Anies
Persantese keduanya masih bersaing ketat.
"Bila pemilihan presiden diadakan pada waktu survei ini dilakukan, sementara ini Prabowo dan Ganjar bersaing cukup ketat, di bawah keduanya ada Anies dan Ridwan Kamil," tulis SMRC dalam keterangannya, Sabtu (15/4/2023).
Dalam simulasi semi terbuka di mana responden diberikan daftar 30 nama untuk dipilih sebagai presiden, Ganjar memiliki elektabilitas sebesar 24,3 persen, unggul tipis di atas Prabowo (22,5 persen).
Sementara, Anies dan Ridwan Kamil masing-masing mempunyai elektabilitas di angka 15 persen dan 6,8 persen, sedangkan angka keterpilihan calon lainnya di bawah 3 persen, dan ada 14,6 persen responden yang tidak tahu/tidak menjawab.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.