Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Satu Wajah Digunakan di 3 KTP-el, Kemendagri Minta Masyarakat Tak Terkecoh

Kompas.com - 16/04/2023, 11:57 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Teguh Setyabudi kembali mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terkecoh dengan adanya isu kartu tanda penduduk (KTP) ganda.

Pernyataan ini merespons beredarnya video yang menunjukkan foto wajah sama berada dalam tiga KTP atas nama Mada, Saidi dan Sukarno.

Menurut Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi, isu ini rutin selalu dimunculkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Awalnya muncul di tahun 2017 dan telah direspons oleh Dinas Dukcapil DKI Jakarta bahwa berita tersebut hoaks," tandas Dirjen Teguh Setyabudi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (16/4/2023).

Baca juga: Cara Memperbaiki KTP-el yang Salah Data

Teguh menekankan, setiap satu penduduk Indonesia hanya mempunyai satu nomor induk kepemilikan (NIK), satu KTP, satu kartu keluarga (KK), dan satu alamat.

Jika masyarakat menemukan temuan KTP ganda, Teguh mengimbau masysarakat menanyakan kebenarannya ke Dinas Dukcapil setempat.

"Jadi, masyarakat tolong jangan mudah terkecoh. Tanyakan ke Dinas Dukcapil terdekat," ujar dia. 

Terkait beredarnya video KTP ganda tersebut, Dirjen Teguh menjelaskan bahwa data yang tercantum pada KTP elektronik tersebut memang betul ada dalam data SIAK atau sistem digitalisai yang digunakan agar pelayanan dukcapil dapat terkoneksi daring secara nasional.

Namun, identitas dalam ketiga KTP itu dimiliki oleh orang-orang yang berbeda.

"Misalnya, untuk atas nama Saidi dan Sukarno status perkawinannya Cerai Mati, sedangkan di KTP-el masih status Kawin," jelas Teguh.

Selanjutnya, Teguh menyebut aplikasi cek KTP secara online melalui download di Playstore handphone yang disebut dalam video itu tidak dikeluarkan secara resmi oleh Dukcapil.

Sebab, dalam video yang beredar diperlihatkan bahwa perekam mengecek ketiga KTP dengan foto ganda melalui aplikasi yang diunduh melalui Playstore.

"Dan itu tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenaran datanya," tambah Teguh.

Dalam keterangan yang sama, Direktur Pendaftaran Penduduk David Yama menambahkan, cara melacak keaslian KTP elektronik sangat mudah.

Baca juga: Ada Lembaga Masih Minta Fotokopi KTP-el, Ini Dugaan Dirjen Dukcapil

David mempersilahkan masyarakat datang ke Dinas Dukcapil setempat untuk dilakukan pengecekan.

Adapun solusi ini sejalan dengan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian agar jajaran Dukcapil senantiasa mengupayakan kemudahan dalam pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) bagi masyarakat.

“Dengan diinput ke dalam sistem SIAK, maka akan langsung dapat diketahui NIK mana yang sesuai dengan sistem,” ucap David.

"Jadi jangan ragu lagi, bantu pemerintah. Kalau ada yang punya KTP-el ganda seperti itu. Segera dilacak, nanti kita panggil yang bersangkutan untuk cukup memiliki satu KTP-el saja, siapa tau KTP-el yang lain palsu," tambah dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com