Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung Pendirian PSSI, Sekjen PDI-P Sebut Olahraga dan Politik Tak Bisa Dipisahkan

Kompas.com - 06/04/2023, 11:32 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berpandangan, olahraga tidak bisa dilepaskan dari dunia politik.

Hasto mencontohkan, berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pun dilatarbelakangi oleh motif politik sebagai wadah menggalang nasionalisme.

"Sejak dulu olahraga memang tidak bisa dilepaskan dari politik, bahkan pendirian PSSI pada tahun 1930-an itu kan juga dalam rangka menggalang nasionalisme, mewujudkan semangat persatuan untuk kemerdekaan Indonesia," kata Hasto dalam program Gaspol! Kompas.com, Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Hasto PDI-P Klaim Tak Ada Instruksi Megawati untuk Tolak Israel

Menurut Hasto, pandangan itu tercermin dari Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno yang menolak tim nasional Indonesia bertanding dengan Israel. Sebab, Israel dianggap sebagai negara penjajah.

Hasto menuturkan, Bung Karno pun kerap menyemangati tim sepak bola Indonesia bahwa mereka tengah melawan imperialisme dan kolonialisme ketika bertanding melawan tim-tim asal Eropa.

"'Ketika kamu berjuang untuk mengegolkan pertahanan lawan, maka yang kamu jebol itu adalah gawang kapitalisme, kolonialisme dan imperialisme', semangat tim PSSI kita karena punya energi nasionalisme," kata Hasto menirukan ucapan Bung Karno.

Baca juga: Hasto Bongkar Tiga Lobi PDI-P untuk Tolak Timnas U-20 Israel Main di Indonesia

Korelasi antara politik dan olahraga pun tidak hanya berhenti di era Bung Karno.

Hasto mencontohkan, sikap Zainudin Amali yang mundur dari kursi Menteri Pemuda dan Olahraga karena menjadi wakil ketua umum PSSI merupakan langkah politik.

Begitu pula ketika Menteri BUMN Erick Thohir ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengurus sepak bola.

"FIFA terhadap apartheid, politik bukan? Jadi susah, yang penting politik ini bukan politik praktis," kata Hasto.

Dalam kaitannya dengan penolakan tim nasional Israel berlaga di Piala Dunia U-20, Hasto menilai ketidakhadiran Israel di Indonesia semestinya menjadi keberhasilan seluruh bangsa Indonesia, bukan hanya PDI-P.

"Kalaupun toh U-20 ini ada tanpa Israel, ini keberhasilan bangsa Indonesia, bukan keberhasilan partai tertentu, bukan keberhasilan figur tertentu, ini bangsa Indonesia," kata Hasto.

Baca juga: Soal Potensi Sanksi FIFA, Menpora: Lobi Masih Dijalankan, Pemerintah Support PSSI

Isu mengenai korelasi antara olahraga dan politik mencuat akhir-akhir ini seusai FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Publik menduga keputusan FIFA tersebut tak lepas dari sikap sejumlah partai politik, organisasi, dan tokoh publik yang menolak keikutsertaan Israel dalam turnamen tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com