JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah tagar bernada positif terkait Ganjar Pranowo masif bermunculan di media sosial ketika Gubernur Jawa Tengah itu “diserang” warganet karena batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U20 di Indonesia.
Ini merujuk pada hasil riset Litbang Kompas soal percakapan warganet di media sosial mengenai batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 dan kaitannya dengan sosok Ganjar.
Sebab, pasca Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) membatalkan RI jadi tuan rumah ajang olahraga internasional itu, Ganjar ramai-ramai diserang netizen. Politisi PDI Perjuangan tersebut sebelumnya lantang menolak kepesertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20.
Baca juga: Puan Bersikukuh Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 Bukan karena Beda Pendapat
Menurut Litbang Kompas, pada periode 28 Maret-3 April 2023, muncul 1.020 tagar #GanjarHebat. Lalu, ada 578 tagar #ganjarpranowo.
Tak kalah masif, terdapat 378 tagar #GanjarPresidenku. Ada pula 336 tagar #PrabowoDanUlama, lalu 325 tagar #TegarBersamaGanjar.
Masifnya tagar-tagar dari akun pendukung Ganjar ini terbilang efektif karena mampu mengisi 10 teratas tagar terpopuler (top hashtag).
Kampanye lewat tagar tersebut juga sukses menenggelamkan tagar yang dipakai kubu kontra, seperti #PrabowoDanUlama, #Setyoko2024, atau #GanjarMencorengPDIP.
“Dapat dikatakan, dalam ruang medsos akun para pendukung Ganjar ‘berhasil’ mempertahankan benteng dari serangan akun netizen yang menyerang sosok Ganjar,” demikian dikutip dari Kompas.id.
Lebih jauh, para pendukung Ganjar di media sosial mampu bermanuver dari menciptakan narasi positif ke sejumlah tafsiran politik.
Misanya, muncul narasi bahwa Ganjar berhasil melewati ujian loyalitas dari PDI-P, hasil elektabilitas Ganjar masih tinggi dalam laporan sejumlah lembaga survei, hingga keberhasilan Ganjar dan PDI-P meraih dukungan dari kelompok yang selama ini dikenal sebagai oposisi pemerintah.
Sebaliknya, dari kubu kontra, muncul sejumlah tafsiran. Arah narasi tertuju pada blunder PDI-P dan Ganjar yang dinilai bisa mengakibatkan turunnya perolehan suara pada Pemilu 2024.
Namun, bersamaan dengan ini, akun-akun kontra tersebut terlihat jelas menunggangi isu ini demi menaikkan nama tokoh yang didukung dalam konten yang mereka unggah.
Secara umum, riset memperlihatkan bahwa terdapat 156.000 percakapan dan 671.500 interaksi di antara warganet dari berbagai kanal medsos yang membicarakan Ganjar dan batalnya Piala Dunia U20
“Sentimen yang terlihat dalam pantauan cenderung menyiratkan ketidaksetujuan, kekecewaan, hingga kemarahan dari netizen,” demikian dikutip dari Kompas.id.
Silogisme kritik netizen sederhana. Jika FIFA membatalkan Piala Dunia U20 di Indonesia karena sentimen sejumlah pihak terhadap Timnas Israel dan Ganjar adalah salah satu tokoh yang menolak kepesertaan Timnas Israel, maka politisi Ganjar mengakibatkan Piala Dunia U20 gagal diselenggarakan di Tanah Air.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.