JAKARTA, KOMPAS.com - Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 menimbulkan kekecewaan yang meluas bagi masyarakat Indonesia.
Tim Nasional (Timnas) U-20 Indonesia, pelatih, pejabat, tokoh publik dan masyarakat umum mengungkapkan kekecewaan mereka baik secara langsung maupun beragam ekspresi di media sosial sejak Rabu (29/3/2023).
Baca juga: Renungan Politik Setelah Status Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Menguap
Presiden Joko Widodo pun merasakan kekecewaan yang sama. Saat memberikan keterangan pers dari Maros, Sulawesi Selatan, secara daring pada Kamis (30/3/2023), Kepala Negara mengaku sedih dan kecewa.
"Tadi malam saya telah mendapatkan laporan dari Ketua Umum PSSI (Eick Thohir) bahwa FIFA telah memutuskan membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Tentunya kita harus menghormati keputusan tersebut," ujar Jokowi disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.
"Saya tahu keputusan ini membuat banyak masyarakat kecewa. Saya pun sama, juga merasakan hal itu. Kecewa dan sedih," katanya.
Namun demikian, Jokowi meminta semua pihak sebaiknya jangan menghabiskan energi untuk saling menyalahkan satu sama lain.
Presiden Jokowi juga mengajak masyarakat Indonesia melihat ke depan, bukan terus menyesali apa yang sudah terjadi. Dia menekankan, kejadian ini harus dijadikan pembelajaran bagi bangsa Indonesia. Khususnya untuk persepakbolaan nasional.
"Sebagai bangsa yang besar, kita harus melihat ke depan, jangan melihat ke belakang. Jadikan hal ini sebagai pembelajaran berharga bagi kita semuanya, bagi persepakbolaan nasional Indonesia," ujar Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menuturkan, dia sudah meminta Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir untuk terus berupaya semaksimal mungkin agar sepak bola Indonesia tidak terkena sanksi. Termasuk, agar Indonesia masih mendapat kesempatan untuk menjadi tuan rumah event-event olahraga internasional lainnya.
Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 menyusul keputusan federasi sepak bola internasional (FIFA) yang resmi resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah. Indonesia pun terancam terkena sanksi karena hal tersebut.
FIFA membuat keputusan tersebut setelah Presiden FIFA Gianni Infantino bertemu dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
“Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, FIFA memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah,” demikian dukutip dari pernyataan resmi FIFA pada Rabu malam.
FIFA mengungkapkan bahwa pihaknya bakal segera mengumumkan pengganti Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Baca juga: Muhammadiyah Harap PSSI Fokus Benahi Sepak Bola Tanah Air Usai Gagal Gelar Piala Dunia U20
Dalam pernyataannya, FIFA menjelaskan bahwa Indonesia bakal menerima ancaman sanksi imbas dari penghapusan status sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
“Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah,” kata pernyataan FIFA.