JAKARTA, KOMPAS.com – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) akan terus bekerja keras demi menjaga elektabilitas partai dan sang Ketua Umum Prabowo Subianto, jelang Pemilihan Umum (Pemilu 2024).
Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dalam wawancara dengan Kompas.com di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/3/2022).
Seperti diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, banyak dirilis hasil survei terkait elektabilitas partai politik (parpol) dan tokoh politik peserta Pemilu 2024.
Hasil survei Litbang Kompas yang dilaksanakan pada 25 Januari-4 Februari 2023, misalnya, menunjukkan elektabilitas Partai Gerindra berada di level 14,3 persen atau di posisi kedua setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Kemudian, survei terbaru yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada Februari hingga Maret 2023 mendapati Gerinda mengalami kenaikan elektabilitas dari 9,5 persen pada Desember 2022 menjadi 14 persen.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar, Prabowo, dan Anies Lebih Kecil di Kalangan Perempuan
Dari segi elektabilitas Prabowo, lembaga itu menemukan posisi Ketua Umum Gerindra tersebut berada di level 21,7 persen atau berada di peringkat dua setelah Ganjar Pranowo dengan skor elektabilitas 30,8 persen.
Dasco yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) mengatakan, perolehan tersebut tak lepas dari segala upaya yang telah dilakukan Gerindra. Salah satunya, rutin melakukan evaluasi internal, terutama terhadap capaian pada Pemilu 2019.
“Kami selalu evaluasi dari pemilu-pemilu sebelumnya. Kalau ada yang kurang, kami segera perbaiki,” imbuh politisi kelahiran Bandung itu.
Selain itu, lanjut Dasco, kader-kader Gerindra juga intens terjun ke tengah masyarakat untuk memberikan bantuan yang tak hanya dalam bentuk materiel, tetapi juga pelatihan dan penyuluhan yang sejalan dengan program pemerintah. Dasco menuturkan, strategi ini berpengaruh terhadap citra partai.
Ia mencontohkan saat pandemi Covid-19. Selain mendirikan dapur umum, Gerindra juga menggelar kegiatan edukasi terkait bahaya, penanggulangan, serta pencegahan penyakit tersebut.
Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Gerindra Melejit Imbas Naiknya Elektoral Prabowo
Inisiatif serupa dilakukan pula kala pemerintah mewajibkan vaksinasi pertama. Dasco bercerita, tak sedikit masyarakat yang kebingungan karena banyak jenis vaksin yang beredar saat itu. Belum lagi narasi-narasi bahwa vaksin haram juga berembus.
Wujud kehadiran Gerindra menyosialisasikan vaksin diterima dengan baik oleh masyarakat. Hal ini karena mereka benar-benar membutuhkannya guna meredam kekhawatiran dan menjawab kebingungan.
“Masyarakat sebenarnya tidak minta yang muluk-muluk. Mereka itu intinya kalau hari ini bisa makan, besok juga bisa makan. Karena itu, kami kerap menggelar kegiatan yang bertujuan membantu, meski tidak banyak,” tuturnya.
Eksistensi Gerindra juga turut dirasakan anak muda. Melalui organisasi kepemudaannya, Tunas Indonesia Raya (Tidar), Gerindra sering menggelar kegiatan diskusi yang melibatkan generasi Z (gen Z) dan milenial. Salah satunya, terkait sosialisasi Pemilu 2024.
Sosialiasi ke gen Z dan milenial penting dilakukan mengingat pemilih muda akan mendominasi kontestasi politik. Jumlahnya diprediksi mendekati 60 persen dari total pemilih, sebagaimana hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada 2022.
Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas PDI-P Turun, Gerindra hingga Nasdem Naik Tajam
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.