Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutasi 2 Kapolda di Wilayah Strategis dan Aroma Politik Jelang 2024

Kompas.com - 30/03/2023, 11:27 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi dan menempatkan 2 jenderal baru buat memimpin Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Listyo menempatkan mantan Kapolda Lampung Irjen Akhmad Wiyagus sebagai Kapolda Jawa Barat menggantikan Irjen Suntana yang dimutasi menjadi perwira tinggi Baintelkam Polri.

Sementara itu, Listyo juga menempatkan Irjen Karyoto yang sempat menjabat sebagai Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi Kapolda Metro Jaya, menggantikan Irjen Fadil Imran yang ditunjuk menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri.

Baca juga: Kapolri Mutasi 473 Personel, Termasuk 7 Kapolda dan 3 Pejabat Utama Mabes Polri

Keduanya memiliki rekam jejak berbeda dalam tugas memimpin wilayah hukum. Bahkan hal yang patut disorot adalah baik Akhmad dan Karyoto ditempatkan di 2 wilayah strategis menjelang Pemilu 2024.

Menurut peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) bidang kepolisian Bambang Rukminto, Akhmad mempunyai pengalaman lebih dalam hal tugas memimpin wilayah hukum.

"Irjen Akhmad Wiyagus sudah 2 kali menjabat Kapolda, di Gorontalo dan Lampung. Artinya pengalaman memimpin wilayah sudah bukan hal baru lagi," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/3/2023).

Baca juga: Mutasi Polri: Irjen Fadil Imran Jadi Kabaharkam, Irjen Karyoto Kapolda Metro Jaya

Kapolda Lampung Irjen Akhmad Wiyagus melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat untuk menekan aksi geng motor bersenjata tajam, Jumat (13/1/2023).KOMPAS.COM/DOK. Humas Polda Lampung Kapolda Lampung Irjen Akhmad Wiyagus melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat untuk menekan aksi geng motor bersenjata tajam, Jumat (13/1/2023).
Sedangkan Karyoto, kata Bambang, yang diberi tanggung jawab memimpin Polda Metro Jaya yang merupakan daerah khusus ibu kota negara belum pernah menjadi Kapolda.

Menurut Bambang, penempatan Karyoto sebagai Kapolda Metro Jaya beraroma politis.

"Salah satu yang tampak adalah pengangkatan Irjen Karyoto sebagai Kapolda Metro. Susah untuk memisahkan pengangkatan Irjen Karyoto sebagai Kapolda Metro dengan faktor-faktor politik," ujar Bambang.

Bambang mengatakan, seorang Kapolda Metro Jaya bertanggung jawab dan berwenang atas keamanan DKI Jakarta itu adalah posisi penting yang diberikan kepada seorang perwira tinggi Polri.

"Itu adalah posisi yang vital dan strategis. Apalagi menjelang pemilu," ucap Bambang.

Baca juga: Mutasi Polri: Pipit Rismanto Jadi Kapolda Kalbar, Dirtipidter Bareskrim Dijabat Hersadwi

Bahkan menurut catatan Bambang, secara kultur organisasi Polri, Kapolda Metro Jaya juga selalu diisi oleh mantan Kapolda di wilayah lain.

Bambang juga menyinggung soal prasyarat seorang perwira tinggi Polri untuk bisa menempati posisi Kapolda Metro Jaya yang merupakan Polda tipe A+.

"Harus diisi oleh sosok yang pernah menjabat Kapolda minimal satu kali. Dulu ada Polda tipe A dan B dijabat pati (perwira tinggi) bintang 1. Sekarang tipe A dan A+ yang semua dijabat pati bintang 2. Sementara Jabatan Kapolda Metro Jaya ini adalah jabatan pertama Irjen Karyoto sebagai Kapolda," ucap Bambang.

Baca juga: Kapolri Mutasi Irjen Nico Afinta Jadi Ketua STIK Lemdiklat Polri

Di sisi lain, pengangkatan Akhmad sebagai Kapoda Jabar dinilai juga dalam rangka pengamanan wilayah menjelang Pemilu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com