Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Erick Thohir sebagai Cawapres Meningkat, PAN Puji Kinerjanya

Kompas.com - 28/03/2023, 11:39 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) memuji peningkatan elektabilitas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang terekam dalam survei Indikator Politik terkini.

Bukan tanpa sebab, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan bahwa Erick Thohir bukan orang lain bagi PAN.

"Meski bukan kader PAN, Mas Eto (sapaan akrab Erick Thohir) bagi PAN sudah seperti saudara sendiri, bukan orang lain. Dekat dan tidak berjarak," kata Yoga dalam keterangan kepada Kompas.com, Selasa (28/3/2023).

Ia kemudian menilai sejumlah faktor yang memengaruhi peningkatan elektabilitas Erick Thohir.

Baca juga: Survei Indikator Elektabilitas Cawapres: Ridwan Kamil Turun, Erick Thohir hingga AHY Naik

Pertama, Erick Thohir dianggap membawa sisi profesionalitasnya dalam bekerja di pemerintahan memimpin BUMN.

"Sebagai seorang intrepeneur yang kemudian menjadi teknokrat karena memimpin lembaga kementerian, nilai profesionalitas yang menjadi bagian inheren dalam diri Mas Eto, ia terapkan dalam memimpin BUMN untuk merubah karakter, reformasi struktur, dan produktivitas BUMN," ujarnya.

Kedua, menurut Viva Yoga, program-program BUMN kini dapat dirasakan manfaatnya bagi perekonomian nasional dan daerah.

Di sisi lain, program BUMN dinilai berdampak positif untuk memberdayakan ekonomi rakyat dan UMKM.

"Ketiga, pribadi Mas Eto yang ramah, gaul, tidak jaim, intelek, santri, dan cinta olahraga, dekat dengan generasi milineal dan gen Z," katanya.

Baca juga: Survei Indikator Politik: PDI-P di Atas, PPP dan PAN Kesalip Perindo

Juru Bicara DPP PAN ini menganggap hasil survei terhadap Erick Thohir sebagai cerminan suara rakyat.

Namun, cerminan itu pun masih dinamis dan bakal berubah tergantung preferensi pemilih.

Lebih lanjut, Viva Yoga berharap hasil survei positif itu menjadi modal sosial bagi Erick Thohir untuk meningkatkan kinerjanya, terkhusus membantu masyarakat.

Sebelumnya diberitakan, elektabilitas Erick Thohir sebagai kandidat cawapres Pemilu 2024 naik signifikan.

Menurut hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia yang dirilis Minggu (26/3/2023), tingkat elektoral Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu meningkat lebih dari 4 persen.

Baca juga: KIB Tak Kunjung Umumkan Calon, PAN: Historis Pemilu, Penentuan Capres-Cawapres di Saat Terakhir

Pada survei terbaru, elektabilitas Erick mencapai 12,9 persen. Sedangkan pada survei sebelumnya atau Desember 2022 sebesar 8,8 persen.

“Basis dukungan terhadap calon wakil presiden, tampak hanya Erick Thohir yang mengalami kemajuan paling besar,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei daring, Minggu (26/3/2023).

Kendati naik signifikan, elektabilitas Erick Thohir di klasemen cawapres bukan yang terbesar. Namanya masih kalah dibanding Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menduduki peringkat teratas elektabilitas cawapres dengan tingkat elektoral 20,3 persen.

Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Erick Thohir Naik Signifikan di Bursa Cawapres, tapi Bukan yang Teratas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com