Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2023, 20:40 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berharap agar Piala Dunia FIFA U-20 2023 tetap digelar di Indonesia demi mencapai target jumlah wisatawan mancanegara.

Sandiaga mengungkapkan, Piala Dunia U-20 merupakan salah satu acara internasional yang diharapkan dapat mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia.

"Dari segi pariwisata dan ekonomi kreatif tentunya sangat mengharapkan piala dunia ini tetap berlangsung di Indonesia," kata Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/3/2023).

Baca juga: Drawing Piala Dunia U20 2023, Gibran Sebut Solo Siap Gantikan Bali

Sandiaga menuturkan, pemerintah telah menargetkan kunjungan 7,4 juta wisatawan mancanegara dan pergerakan 1,4 miliar wisatawan nusantara pada tahun ini.

Ia menyebutkan, target tersebut salah satunya disebabkan oleh penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia sebagai event berkelas internasional.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, pemerintah juga sudah menyiapkan sejumlah destinasi pariwisata dan produk ekonomi kreatif sebagai bagian dari pehelatan tersebut.

Oleh karena itu, ia menekankan bahwa dunia pariwisata akan dirugikan bila Piala Dunia U-20 2023 batal digelar di Indonesia.

Baca juga: Pro dan Kontra Partisipasi Israel di Piala Dunia U-20, Mahfud: Kita Jalani untuk Cari Jalan Keluar

"Ada beberapa event internasional yang besar-besar dan yang terbesar ini adalah FIFA World Cup U-20, jadi ini pasti akan sangat berdampak negatif terhadap pencapaian target wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan nusantara," ujar Sandiaga.

Nasib penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 menjadi pertanyaan setelah FIFA membatalkan drawing atau pengundian grup turnamen tersebut yang semestinya digelar di Bali pada Jumat (31/3/2023) pekan ini.

Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga mengungkapkan, pembatalan drawing itu tak lepas dari sikap Gubernur Bali I Wayan Koster yang menolak keikutsertaan Israel pada Piala Dunia U-20.

"Memang kami belum mendapat surat resmi dari FIFA, tetapi pesannya jelas karena adanya penolakan dari Gubernur Bali yang menolak tim Israel sehingga dengan sendirinya drawing tidak bisa dilaksanakan tanpa seluruh peserta," kata Arya, Minggu (26/3/2023).

Baca juga: Duduk Perkara Penolakan terhadap Timnas Israel dan Batalnya Drawing Piala Dunia U20...

Pengamat sepak bola M Kusnaeni menilai, pembatalan drawing tersebut berpotensi berujung pada pembatalan Piala Dunia U-20 bahkan sanksi kepada tim nasional Indonesia.

"Pembatalan drawing merupakan warning awal. Jika kita sampai gagal melaksanakan event Piala Dunia U20 tersebut, Indonesia dianggap menodai kepercayaan yang diberikan FIFA," kata Kusnaeni dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

"Otoritas tertinggi sepak bola internasional tersebut dirugikan secara materiel dan imateriel, karena pelaksaan event mereka kacau balau," ujar Kusnaeni melanjutkan.

Kusnaeni berharap pemerintah dan juga PSSI maupun LOC (panita lokal) berkonsolidasi menyelesaikan sederet persoalan yang menjadi perhatian FIFA

“Kita berharap semoga FIFA tidak melakukan pembatalan penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah. Pembatalan drawing merupakan peringatan awal, apa yang perlu lakukan? Segera konsolidasi dan bereskan PR yang ada," ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Nasional
Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Nasional
MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

Nasional
Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Nasional
Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Nasional
Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Nasional
Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Nasional
Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Nasional
Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Nasional
Kemenkominfo 'Take Down' 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Kemenkominfo "Take Down" 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Nasional
Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Nasional
Kasus Korupsi APD Covid-19, Wakil Ketua MPR Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang Umrah

Kasus Korupsi APD Covid-19, Wakil Ketua MPR Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang Umrah

Nasional
Tunggu PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket, PKB: Bagusnya Bareng-bareng

Tunggu PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket, PKB: Bagusnya Bareng-bareng

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Hanan Supangkat Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

KPK Cegah Pengusaha Hanan Supangkat Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com