JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan diduga masih bimbang menentukan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya pada pemilu presiden (pilpres) mendatang.
Oleh karena alasan tersebut, Partai Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga kini tak kunjung meresmikan Koalisi Perubahan yang sudah sejak lama mereka gagas.
"(Gagalnya deklarasi Koalisi Perubahan) karena belum confirm-nya nama cawapres yang pas sesuai kriteria Anies," kata Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi, kepada Kompas.com, Jumat (24/3/2023).
Baca juga: Empat Bulan sejak Rencana Pertama Batal, Koalisi Perubahan Pendukung Anies Belum Juga Dideklarasikan
Ari menduga, terjadi tarik menarik nama cawapres di internal bakal Koalisi Perubahan. Memang, kepada publik, baik Demokrat maupun PKS mengaku legawa jika bukan kader mereka yang ditunjuk sebagai pendamping Anies.
Namun, dari gelagatnya, Ari yakin Demokrat masih kekeh menginginkan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang jadi calon RI-2.
Sementara, PKS diyakini sulit menerima jika kursi cawapres diberikan ke Demokrat, sedangkan mereka tak dapat apa-apa.
Baca juga: Nasdem Tampik Disebut Usulkan Khofifah Jadi Cawapres Anies
Ketimbang AHY, kata Ari, sejumlah nama lain bisa jadi alternatif pendamping Anies. Misalnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mantan Panglima TNI Andika Perkasa, atau Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar.
Sebab, nama-nama tersebut punya rekam jejak karier di birokrasi ketimbang AHY yang "hanya" berpengalaman di militer dan partai.
"Anies pasti tidak ingin kemenangan semu di berbagai lembaga survei soal elektabilitas AHY dijadikan satu-satunya tolak ukur dalam penentuan cawapres," ujar Ari.
"Kalaupun Anies dan Nasdem kelihatan menerima AHY, tentu hanya dijadikan pilihan terakhir andai cawapres potensial lainnya lepas dari genggaman Anies," tuturnya.
Lebih dari itu, Ari melanjutkan, koalisi yang sudah maupun hendak dibentuk saat ini masih sangat mungkin bubar, tak terkecuali Koalisi Perubahan.
Diduga, partai-partai lain masih menantikan langkah PDI Perjuangan mengumumkan jagoan mereka untuk 2024.
Pasalnya, PDI-P merupakan partai pemenang pemilu dua kali berturut-turut yang diprediksi mendulang suara tertinggi pada pemilu mendatang. Oleh karenanya, manuver partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu sangat berarti.
"Semua tergantung arah angon yang disasar PDI-P. Begitu PDI-P sudah deklarasi, maka bangun permanen koslisi akan nampak terlihat," tutur dosen Universitas Indonesia itu.
Baca juga: Demokrat Ungkap Alasan Deklarasi Koalisi Perubahan Usung Anies Mendadak Batal
Adapun Anies Baswedan dideklarasikan sebagai kandidat calon presiden (capres) oleh Partai Nasdem pada Oktober 2022 lalu. Anies diberi keleluasaan memilih cawapresnya sendiri.
Sejak saat itu, Demokrat dan PKS menunjukkan sinyal dukungan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Kedua partai pun sempat mengajukan nama cawapres dari kader masing-masing.
Demokrat ingin supaya AHY yang jadi pendamping Anies. Sementara, PKS menghendaki mantan Gubernur Jawa Barat yang juga Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan atau Aher yang jadi calon RI-2.
Baca juga: Nasdem Buka Peluang Cawapres Anies Diumumkan Setelah Ramadhan
Kendati Demokrat dan PKS telah menyatakan dukungan buat Anies, wacana pembentukan Koalisi Perubahan hingga kini tak kunjung terealisasi.
Bakal koalisi itu sudah berulang kali hendak meresmikan kerja sama, namun batal. Meski begitu, baik Nasdem, Demokrat, maupun PKS mengeklaim, tertundanya deklarasi koalisi bukan disebabkan karena persoalan soliditas ketiga partai.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.