Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Firli di Depan Kepala Daerah agar Tidak Korupsi Dinilai Kurang Tegas

Kompas.com - 23/03/2023, 18:16 WIB
Syakirun Ni'am,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) Zaenur Rohman menilai, peringatan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri di depan kepala daerah untuk tidak korupsi kurang tegas.

Menurut Zaenur, Firli seharusnya mengingatkan kepala daerah untuk tidak korupsi. Jika melakukan rasuah, maka mereka akan ditindak.

Adapun KPK menggelar rapat koordinasi peluncuran Indikator Monitoring Center for Prevention (MCP) Tahun 2023 dengan kementerian/lembaga, dan kepala daerah pada Selasa (21/3/2023). Pada kesempatan itu, Firli menyampaikan sejumlah pesan untuk kepala daerah.

“Jika korupsi maka akan KPK tindak, termasuk dengan menggunakan operasi tangkap tangan (OTT),” kata Zaenur saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/3/2023).

Baca juga: Firli Wanti-wanti DPRD Tak Main-Main Korupsi Pokir, Apalagi Dana Hibah

“Harusnya begitu, dengan bahasa yang jelas sebagai bentuk peringatan kepada kepala daerah,” tambahnya.

Zaenur melihat, terdapat upaya intervensi dari pemerintah agar KPK tidak mengutamakan penindakan dalam pemberantasan korupsi.

Hal ini di antaranya tercermin dari pernyataan orang-orang di lingkaran Presiden Joko Widodo, mulai dari Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko hingg Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves).

“Misalnya mengatakan bahwa OTT KPK ini buruk, membuat jelek Indonesia di mata dunia,” ujar Zaenur.

Baca juga: Firli Sebut Jual Beli Jabatan sampai Tingkat Kepala Desa, Tarifnya Rp 25 Juta

Pernyataan tersebut, kata Zaenur, merupakan bentuk pesan kode atau pesan dari pemerintah kepada KPK agar tidak menggunakan penindakan. Padahal, KPK merupakan lembaga independen yang mendapatkan mandat undang-undang untuk memberantas korupsi melalui penindakan maupun pencegahan.

Menurut Zaenur, peringatan yang tegas kepada para kepala daerah bisa menjadi pernyataan bahwa KPK tidak diintervensi.

“Itu menunjukkan KPK tidak bisa diintervensi oleh kekuatan manapun termasuk pemerintah,” tuturnya.

Baca juga: Rapat di Hotel Bintang 5, Firli: Mendukung Ekonomi Masyarakat, Bukan Sok-sokan

Sebelumnya, dalam pertemuan yang berlangsung di hotel bintang lima di Setiabudi, Jakarta Selatan, Firli mengingatkan kepala daerah agar membangun sistem yang menutup celah korupsi.

Ia kemudian menyebut bahwa pada tahun ini KPK belum melakukan OTT.

“Kalau tahun 2023 sekarang ini belum ada yang kena tangkap tangan, belum ada loh,” kata Firli,” ujar Firli, Selasa (21/3/2023).

Firli berharap tidak ada lagi pemerintah daerah yang melakukan korupsi. Menurut dia, pemerintah daerah merupakan pihak yang paling banyak terjaring KPK. Jumlahnya mencapai 54 persen dari seluruh kasus yang ditangani KPK.

“Kalau ada kita lihat lah nanti siapa yang tertangkap,” lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Nasional
Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Nasional
Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Nasional
Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Nasional
Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com