JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo menilai, sikap Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) terkadang naif dan sekadar mengambil posisi berlawanan pemerintah.
Hal ini ia sampaikan merespons sikap BEM UI yang mengecam pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Cipta Kerja menjadi undang-undang yang dianggap inkonstitusiona.
"Mereka juga kadang naif, banyak kepentingan memanfaatkan ketulusan perjuangannya. Narasinya mirip kayak LSM yang didanai asing, juga kelompok antipemerintah yang dari awal asal bukan Jokowi, biar laku dagangannya di 2024 nanti," kata Faldo kepada wartawan, Kamis (23/3/2023).
Baca juga: Protes Perppu Ciptaker, BEM UI Buat Meme DPR Rumahnya Tikus
Kendati demikian, Faldo mempersilakan bila BEM UI punya sikap seperti itu karena ia yakin anggota BEM UI adalah mahasiswa pinta yang punya pikiran berbeda.
Akan tetapi, ia menegaskan bahwa proses pengesahan Perppu Cipta Kerja menjadi undang-undang sudah diselenggarakan sesuai dengan prinsip dan prosedur.
Faldo pun mengeklaim bahwa pemerintah sudah melaksanakan partisipasi bermakna dalam penyusunan Perppu Cipta Kerja melalui Satuan Tugas Cipta Kerja.
"Kalau Anda yang tidak pernah ikut, maka partisipasinya jadi tidak bermakna? Kalau emang peduli, ya datang dari kemaren-kemarin. Tapi kalau cuma teriak begini, ya silakan saja," kata dia.
Baca juga: Sahkan Perppu Ciptaker Jadi UU, Buruh: DPR RI Hanya Stempel Pemerintah
Diketahui, Aliansi BEM Se-UI menyatakan sikap menolak pengesahan Perppu Cipta Kerja menjadi undang-undang yang dilakukan oleh DPR pada Selasa (21/3/2023) lalu.
Dalam dokumen pernyataan sikapnya, Aliansi BEM Se-UI menilai pengesahan Perppu Cipta Kerja melanggar konstitusi karena Perppu Cipta Kerja hanyalah salinan dari UU Cipta Kerja yang sudah dinyatakan inkonstitusional bersyarat oleh Mahkamah Konstitusi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.