Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2023, 15:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengakui, awal pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia merupakan masa-masa yang sangat sulit.

Namun, saat ini berbagai persoalan pandemi berhasil dilewati.

"Apa pun dalam tiga tahun kemarin adalah sebuah suasana yang sangat sulit sekali, tetapi bisa kita lalui," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Gedung Dhanapala, Jakarta, Senin (20/3/2023).

"Dan sekarang sudah sejak tahun lalu sudah baik dan berjalan normal baik dari sisi (penanganan) Covid-19 maupun ekonominya," lanjutnya.

Baca juga: Situasi Pandemi Membaik, Jokowi: Jangan Sampai Loyo Lagi, Problem Masih Banyak

Pada Senin, Jokowi menyerahkan penghargaan PPKM Awards kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah, pihak swasta, tenaga kesehatan, hingga tokoh-tokoh yang aktif dalam penanganan pandemi Covid-19.

Dalam sambutannya seusai menyerahkan penghargaan, Jokowi menceritakan kerja keras semua pihak saat awal Covid-19 masuk ke Indonesia.

Saat itu, pemerintah harus melakukan evakuasi WNI dari berbagai negara yang sudah terlebih dulu terpapar wabah Covid-19.

Selain itu, pemerintah harus menyiapkan lokasi karantina bagi pasien tertular Covid-19.

Pada saat yang sama, pemerintah pun harus menyiapkan fasilitas kesehatan untuk perawatan pasien Covid-19.

"Dan juga kita harus menyiapkan bansos kepada masyarakat yang kehilangan penghasilan," lanjutnya.

Langkah-langkah seperti itu dilakukan Indonesia pada saat pemerintah sebelumnya belum memiliki pengetahuan apapun mengenai penanganan pandemi Covid-19.

Baca juga: Singgung Awal Pandemi Covid-19, Jokowi: Kita Debat Berhari-hari soal Lockdown atau Tidak

Saat itu, lanjut Jokowi, pemerintah harus mengambil kebijakan yang tepat untuk menjamin keselamatan masyarakat.

Dirinya mengakui saat itu situasinya tidak mudah. "Suasananya awal-awal mencekam. Kejadian besok apa, kejadian bulan depan apa, kejadian tidak bisa dihitung dan tidak bisa diprediksi," tuturnya.

Hingga pada akhirnya penanganan Covid-19 mendapat apresiasi di tingkat dunia.

Penanganan pandemi di Tanah Air, menurut dia, diapresiasi menjadi salah satu yang terbaik di dunia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan John Hopkins University.

"Yang jelas dibandingkan dengan rata-rata dunia kita masuk negara yang berhasil menangani Covid-19. Di bulan Juni 2022, Dirjen WHO Tedros Adhanoum menyampaikan bahwa penanganan Covid-19 di indonesia termasuk yang terbaik dan cakupan vaksinasinya juga masuk yang terbaik. Yang ngomong bukan kita, yang ngomong adalah Dirjen WHO," jelasnya.

"John Hopkins University juga menyampaikan Indonesia sebagai one of the best in the world dalam menurunkan kasus Covid. Yang ngomong juga buka kita, bukan kita yang ngomong. Mereka yang berbicara," lanjutnya.

Baca juga: Saat Jokowi Bicara Penanganan Covid-19 Indonesia Dipuji WHO dan John Hopkins University

Menurut Jokowi, apresiasi itu diberikan karena Indonesia berhasil menekan angka penularan sekaligus kematian akibat Covid-19.

Pada saat yang sama, Indonesia juga dinilai berhasil menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, di mana terbukti pada 2022 pertumbuhan ekonomi mencapai 5,31 persen.

"Keberhasilan ini adalah kerja keras seluruh komponen bangsa dan saya melihat kalau kita ini tertekan sebuah masalah, kita ini semuanya bekerja. Semuanya bekerjalah mempertahankan seperti itu agar terus-menerus enggak ada henti. Ini yang kita butuhkan," tegas Jokowi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

MAKI Bakal Kembali Ajukan Uji Materi soal Masa Jabatan Pimpinan KPK

MAKI Bakal Kembali Ajukan Uji Materi soal Masa Jabatan Pimpinan KPK

Nasional
Mahfud Ungkap 2 Alasan yang Buat Pemerintah Perpanjang Masa Jabatan Firli Cs di KPK

Mahfud Ungkap 2 Alasan yang Buat Pemerintah Perpanjang Masa Jabatan Firli Cs di KPK

Nasional
JATAM Curigai Reaksi Panik Pemkot Jambi Laporkan Siswi SMP yang Kritis

JATAM Curigai Reaksi Panik Pemkot Jambi Laporkan Siswi SMP yang Kritis

Nasional
Muhammadiyah dan KWI Bertemu, Bahas Peraan Agama dalam Bernegara

Muhammadiyah dan KWI Bertemu, Bahas Peraan Agama dalam Bernegara

Nasional
Jawab Tudingan Nasdem, Demokrat Klaim Tak Paksakan AHY Jadi Cawapres Anies

Jawab Tudingan Nasdem, Demokrat Klaim Tak Paksakan AHY Jadi Cawapres Anies

Nasional
Soal Proposal Ukraina-Rusia, Istana: Presiden Tentu Tanya ke Menhan

Soal Proposal Ukraina-Rusia, Istana: Presiden Tentu Tanya ke Menhan

Nasional
Tanggal 12 Juni Memperingati Hari Apa

Tanggal 12 Juni Memperingati Hari Apa

Nasional
Klaim Firli soal 16 Pelaku Pencucian Uang Diusut KPK Disebut Pencitraan dan Tak Sesuai Realita

Klaim Firli soal 16 Pelaku Pencucian Uang Diusut KPK Disebut Pencitraan dan Tak Sesuai Realita

Nasional
Wapres Minta Jokowi Beri Insentif agar Investor Mau Masuk ke Kawasan Industri Halal

Wapres Minta Jokowi Beri Insentif agar Investor Mau Masuk ke Kawasan Industri Halal

Nasional
Keppres Perpanjangan Masa Jabatan Firli Cs Segera Terbit, KPK: Mari Tutup Perdebatan

Keppres Perpanjangan Masa Jabatan Firli Cs Segera Terbit, KPK: Mari Tutup Perdebatan

Nasional
Jemaah Haji Sakit Mulai Dievakuasi ke Makkah dari Madinah Hari Ini

Jemaah Haji Sakit Mulai Dievakuasi ke Makkah dari Madinah Hari Ini

Nasional
Tim Reformasi Percepatan Hukum Dikritik, Mahfud: Enggak Perlu Dikomentari kalau Pak Amien Rais

Tim Reformasi Percepatan Hukum Dikritik, Mahfud: Enggak Perlu Dikomentari kalau Pak Amien Rais

Nasional
Bareskrim Musnahkan 75 Kg Sabu dan 50.000 Ekstasi Barbuk 7 Kasus Narkotika

Bareskrim Musnahkan 75 Kg Sabu dan 50.000 Ekstasi Barbuk 7 Kasus Narkotika

Nasional
Demokrat-Nasdem Memanas soal Deklarasi Cawapres, PKS: Enggak Ada Paksa Memaksa

Demokrat-Nasdem Memanas soal Deklarasi Cawapres, PKS: Enggak Ada Paksa Memaksa

Nasional
Hasto Sebut Parpol Hijau Bakal Bergabung, PKB 'Ngaku' Masih Bersama Gerindra

Hasto Sebut Parpol Hijau Bakal Bergabung, PKB "Ngaku" Masih Bersama Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com