Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2023, 08:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dan Singapura mulai melaksanakan Patroli Terkoordinasi Indonesia-Singapura-23 (Patkor Indosin-23) setelah beberapa tahun vakum.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) TNI Laksamana Muhammad Ali dan Chief of Navy Republic of Singapore Navy Rear Admiral Sean Wat secara simbolis melepas KRI Surik-645 di Dermaga Changi, Singapura, pada Jumat (17/3/2023), sebagai tanda dimulainya patkor.

Dalam patkor tahun ini, TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan tiga kapal perang Republik Indonesia (KRI) dari Koarmada I, yakni KRI Golok-688, KRI Surik-645, dan KRI Sigalu-857.

Baca juga: TNI AL Gelar Operasi Siaga Jaga Baruna di Perbatasan dengan Timor Leste dan Australia

Operasi Patkor Indosin merupakan kerja sama antara Indonesia dan Singapura sebagai negara pantai dalam mengamankan jalur pelayaran Selat Singapura dan Selat Philips.

Dalam sejarahnya, Indonesia dan sejumlah negara tetangga telah bekerja sama melaksanakan patkor atau operasi untuk mengamankan kedaulatan laut di perbatasan.

Dikutip dari jurnal berjudul “Optimalisasi Pengamanan Laut Guna Penegakan Kedaulatan dan Hukum” terbitan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), patroli tersebut melibatkan unsur TNI AL dan Angkatan Laut negara tetangga serta instansi terkait lainnya dengan pola operasi di wilayah laut yurisdiksi nasionalnya masing-masing dengan saling tukar informasi (information sharing).

Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya kerja sama itu untuk mengamankan wilayah perairan terhadap bahaya navigasi dan ancaman tindak kejahatan di laut berupa perompakan, pembajakan, dan penyelundupan.

Berikut daftar patkor yang libatkan KRI dan negara perbatasan:

1. Patkor Indindo (India-lndonesia) selama 60 hari, di Selat Malaka perbatasan Indonesia dan India

Baca juga: Indonesia-Singapura Mulai Patkor Indosin-23, TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang

2. Patkor Malindo (Malaysia-Indonesia) selama 60 hari, di Selat Malaka.

3. Patkor Optima Malindo (Operasi Tindak Maritim Malaysia-Indonesia) selama 60 hari, di Selat Malaka.

4. Patkor Indosin (Indonesia-Singapura) selama 240 hari di Selat Singapura.

5. Patkor MSSP (Malacca Street Ships Patrol) antara Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand, di Selat Malaka.

6. Kerja sama dengan Filipina, Brunei, dan Australia. Contohnya, Operasi Siaga Jaga Baruna

Baca juga: Antisipasi Perang Modern, TNI AL Bangun Konsep “Network Centric Warfare”

Dalam keterangan terpisah, KSAL Laksamana Muhammad Ali mengatakan bahwa permasalahan keamanan perbatasan di laut harus bekerja sama dengan negara tetangga.

“Untuk menghadapi masalah keamanan di perbatasan laut, kita tidak bisa sendiri, apalagi dengan negara yang berbatasan,” kata Ali.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Memahami Pikiran dan Tindakan Tidak Lazim Sarwono Kusumaatmadja

Memahami Pikiran dan Tindakan Tidak Lazim Sarwono Kusumaatmadja

Nasional
Wapres Kukuhkan Enam Anggota Badan Pengarah Papua

Wapres Kukuhkan Enam Anggota Badan Pengarah Papua

Nasional
Puan Maharani Susul Pengurus DPP PDI-P ke Kantor DPP PPP, Bahas Pemenangan Ganjar

Puan Maharani Susul Pengurus DPP PDI-P ke Kantor DPP PPP, Bahas Pemenangan Ganjar

Nasional
Windy Idol Penuhi Panggilan KPK Jadi Saksi Kasus Dugaan Suap di MA

Windy Idol Penuhi Panggilan KPK Jadi Saksi Kasus Dugaan Suap di MA

Nasional
KSP Sebut Jokowi Sudah Dengar soal Dugaan Bocornya Putusan MK Terkait Sistem Pemilu

KSP Sebut Jokowi Sudah Dengar soal Dugaan Bocornya Putusan MK Terkait Sistem Pemilu

Nasional
Bencana Mei 1998 dan 2023 dalam Berita Kompas

Bencana Mei 1998 dan 2023 dalam Berita Kompas

Nasional
BRIN Sanksi Thomas Djamaluddin Minta Maaf Terbuka Buntut Kasus Ancaman ke Warga Muhammadiyah

BRIN Sanksi Thomas Djamaluddin Minta Maaf Terbuka Buntut Kasus Ancaman ke Warga Muhammadiyah

Nasional
Putusan MK Diduga Bocor, KSP: Pemerintah Tak Akan Campur Tangan Atur Sistem Pemilu

Putusan MK Diduga Bocor, KSP: Pemerintah Tak Akan Campur Tangan Atur Sistem Pemilu

Nasional
Pimpinan PDI-P Sambangi Kantor DPP PPP, Bahas Pemenangan Ganjar sebagai Capres

Pimpinan PDI-P Sambangi Kantor DPP PPP, Bahas Pemenangan Ganjar sebagai Capres

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: Presiden yang Dukung Partai-Kandidat Tertentu Saat Pemilu Dinilai Tak Netral

Survei Litbang “Kompas”: Presiden yang Dukung Partai-Kandidat Tertentu Saat Pemilu Dinilai Tak Netral

Nasional
Tunggu Luhut Pulang ke Indonesia, Sidang Haris Azhar dan Fatia Ditunda

Tunggu Luhut Pulang ke Indonesia, Sidang Haris Azhar dan Fatia Ditunda

Nasional
Jubir MK Tegaskan Gugatan Sistem Pemilu Baru di Tahap Penyerahan Kesimpulan, Belum Bahas Keputusan

Jubir MK Tegaskan Gugatan Sistem Pemilu Baru di Tahap Penyerahan Kesimpulan, Belum Bahas Keputusan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke Erdogan yang Kembali Terpilih Jadi Presiden Turkiye

Jokowi Ucapkan Selamat ke Erdogan yang Kembali Terpilih Jadi Presiden Turkiye

Nasional
Bantah Denny Indrayana, MA Sebut Majelis PK Moeldoko Belum Dibentuk

Bantah Denny Indrayana, MA Sebut Majelis PK Moeldoko Belum Dibentuk

Nasional
Indonesia Resmi Miliki 2 Kapal Penyapu Ranjau Laut, Dijemput KSAL di Jerman

Indonesia Resmi Miliki 2 Kapal Penyapu Ranjau Laut, Dijemput KSAL di Jerman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com