JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI-P Junimart Girsang menegaskan partainya tidak akan pernah mengambil calon presiden (capres) dari partai lain. Sebab, PDI-P sudah memiliki banyak kader yang siap bekerja.
Adapun hal tersebut selalu ditegaskan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
"Iya Ibu Ketua Umum selalu mengatakan harus kader. Tidak bisa tidak kader, itulah PDI-P. Dan tidak akan pernah mengambil kader orang lain karena PDI-P cukup banyak kader-kadernya yang siap bekerja," ujar Junimart saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2023) malam.
Baca juga: Eks Koruptor Tasdi: Disebut Megawati, Diangkat Jadi Stafsus Mensos?
Junimart menjelaskan, politik itu bersifat dinamis, sehingga di detik-detik akhir pun segalanya bisa berubah.
Untuk PDI-P sendiri, hak prerogatif untuk penentuan capres berada di tangan Megawati. Junimart menyebut hak itu tidak bisa diintervensi.
"Kapan itu (PDI-P menentukan capres)? Kita tunggu, dan selalu Ibu itu last minutes," ucapnya.
Junimart menduga bisa saja sebenarnya Megawati sudah memegang nama capres sejak tahun lalu.
Baca juga: Soal Capres PDI-P, Hasto: Namanya Sudah Ada di Ibu Megawati
Apalagi, kata dia, Megawati adalah tipikal orang yang senang berkontemplasi dan merenung.
"Kita kan enggak tahu. Karena Ibu ini kan suka berkontemplasi juga, suka merenung," kata Junimart.
"Kita enggak tahu kapan beliau berdoa, kita enggak tahu. Ibu ini kan memang punya karakter yang unik untuk memutuskan sesuatu, tapi terukur. Kan ada juga yang enggak terukur," sambungnya.
Maka dari itu, Junimart membebaskan semua pihak untuk berandai-andai mengenai siapa capres yang akan PDI-P usung.
Yang pasti, capres dari PDI-P haruslah merupakan kader mereka sendiri.
"Tapi tidak boleh kader PDI-P mengatakan bahwa, 'saya maunya capres nya si anu'. Tidak boleh. Cukup untukmu saja itu wacananya," imbuh Junimart.
Adapun saat ini tengah beredar wacana Prabowo Subianto dipasangan dengan Ganjar Pranowo.
Terkait wacana yang dilempar oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo itu, PDI-P menegaskan kader mereka lah yang harus menjadi capres.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.