JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Komunikasi dan Elektronik (Askomlek) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muda Dwika Tjahja Setiawan menilai, industri pertahanan di sektor elektronik dan komunikasi produksi dalam negeri sudah cukup baik.
Ia menyampaikan hal itu menanggapi permintaan Presiden Joko Widodo agar TNI/Polri banyak menggunakan barang produksi dalam negeri, sehingga turut berkontribusi dalam menggeliatkan kegiatan perekonomian.
“Sebetulnya tidak ada kendala, karena industri pertahanan khususnya bidang komunikasi dan elektronika yang ada di kita ini, saya lihat sudah berkembang pesat,” ujar Dwika di Markas Besar AL (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/3/2023).
Baca juga: Dukung Jokowi, Anggota Komisi I Sebut Impor Harus Jadi Pilihan Terakhir Kemenhan
Menurut dia, apa yang disampaikan Presiden sebenarnya merupakan sesuatu yang baik. Presiden, dianggapnya, mengajak seluruh pihak untuk membangun kemandirian industri pertahanan dalam negeri, khususnya di bidang komunikasi dan elektronika.
“Jadi industri pertahanan di bidang elektronika ini sekarang sudah cukup banyak, tinggal bagaimana TNI mampu bekerja sama untuk mengembangkan sesuai dengan kebutuhan TNI,” kata Dwika.
“Justru kalau kita dengan mereka (industri dalam negeri) itu lebih mudah, karena mereka akan membangunkan apa yang kita inginkan,” ucap Dwika melanjutkan.
Baca juga: Disinggung Jokowi Masih Impor Seragam-Senjata, Polri: 80 Persen Sudah Pakai Dalam Negeri
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta semua pihak untuk belanja produk dalam negeri.
Sebab, dengan membeli produk-produk dalam negeri, otomatis pertumbuhan ekonomi nasional akan semakin naik.
"Kemudian juga barang-barang produksi kita sendiri juga bisa kita gunakan. Jangan sampai ini saya minta di Kemenhan, di Polri, seragam militer. Kita ini sudah bikin, (kita) ekspor ke semua negara. Eh kita malah beli dari luar. sepatu, senjata," kata Jokowi saat memberikan sambutan pada Business Matching Produk Dalam Negeri yang digelar di Istora GBK, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
"Kalau yang canggih-canggih silakan. Kalau mau beli pesawat tempur karena kita memang belum bisa. Tapi, kalau senjata, peluru kita sudah bisa. Apalagi hanya sepatu. Kenapa harus beli dari luar?" ujarnya lagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.