Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Tak Kunjung Putuskan Koalisi, PDI-P: Bukan Sombong, tapi Cuma Kita yang Bisa Usung Presiden

Kompas.com - 16/03/2023, 12:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI-P Junimart Girsang mengungkapkan bahwa hanya partainya yang bisa langsung mengusung calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang tanpa perlu berkoalisi dengan partai manapun.

Sebab, suara dari PDI-P sendiri sudah memenuhi syarat presidential threshold, sehingga tidak perlu mencari partai lain untuk mencapai syarat tersebut.

Adapun hingga kini PDI-P memang belum memutuskan bekerjasama dengan partai politik lain.

Baca juga: Konsolidasi Akbar Dapil IX Jatim, PDI-P Optimistis Menangkan Pemilu 2024 di Tuban dan Bojonegoro

"Terserah (kerja sama) dengan siapa saja. Kenapa? Karena PDI-P itu, jangan bilang sombong ya, hanya PDI-P yang bisa mengusung presiden. Bukan sombong tapi fakta," ujar Junimart saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2023) malam.

Hanya saja, kata dia, akan lebih bagus apabila ada partai lain yang mau bekerjasama dengan PDI-P di Pilpres 2024.

Menurut Junimart, semua partai sebenarnya bersaudara, sehingga mereka boleh-boleh saja membuka komunikasi.

Baca juga: Kemenhan Kena Sentil Jokowi, PDI-P Soroti Pembelian Alutsista yang Tak Jelas Anggarannya

"Bukan menunggu. Ini kan kita bersaudara, kita bisa saling membangun komunikasi. Boleh dong kenapa enggak? Kan membangun komunikasi, bagaimana supaya negara ini semakin bisa dibangun sedemikian rupa yang luar biasa lagi," tuturnya.

Sementara itu, Junimart membebaskan semua pihak yang berandai-andai mengenai capres yang akan PDI-P usung.

Dia menegaskan bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri lah yang akan memutuskan sosok capres itu.

"Itu semua kembali semua ke Ibu Ketua Umum, keputusan kongres Ibu punya hak prerogatif mutlak," imbuh Junimart.

Sebagai informasi, partai-partai lain telah bergerak untuk membentuk koalisi mereka masing-masing.

Misalnya Demokrat, PKS, dan Nasdem yang bersatu dalam Koalisi Perubahan.

Lalu, ada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diisi oleh Golkar, PAN, dan PPP. Sementara Gerindra dan PKB bergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Perusahaan Tambang Harus Lakukan Rehabilitasi dan Reklamasi

Jokowi Tegaskan Perusahaan Tambang Harus Lakukan Rehabilitasi dan Reklamasi

Nasional
Kilah Hasto Usai Ganjar dan Koster Tolak Timnas Israel: Rakyat Ingin Pemimpin yang Kokoh

Kilah Hasto Usai Ganjar dan Koster Tolak Timnas Israel: Rakyat Ingin Pemimpin yang Kokoh

Nasional
Indonesia Kekurangan Kapal Survei, TNI AL Hanya Punya 7, Idealnya 30

Indonesia Kekurangan Kapal Survei, TNI AL Hanya Punya 7, Idealnya 30

Nasional
KPK Duga Bagian Keuangan di Kementerian ESDM Sekongkol Korupsi Tukin

KPK Duga Bagian Keuangan di Kementerian ESDM Sekongkol Korupsi Tukin

Nasional
PDI-P Tak Khawatir Elektabilitas Turun Usai Tolak Timnas Israel Main di Piala Dunia U-20

PDI-P Tak Khawatir Elektabilitas Turun Usai Tolak Timnas Israel Main di Piala Dunia U-20

Nasional
Lanjutkan Misi Kemanusiaan, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Paket Makanan untuk Korban Gempa Suriah

Lanjutkan Misi Kemanusiaan, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Paket Makanan untuk Korban Gempa Suriah

Nasional
Nasdem Minta Ganjar Bersyukur ke Paloh: Dihina Terus di PDI-P kalau Kami Tak Deklarasi Anies

Nasdem Minta Ganjar Bersyukur ke Paloh: Dihina Terus di PDI-P kalau Kami Tak Deklarasi Anies

Nasional
Hasto: Tanpa Penolakan terhadap Israel, Tidak Akan Pernah Lahir Kompleks GBK

Hasto: Tanpa Penolakan terhadap Israel, Tidak Akan Pernah Lahir Kompleks GBK

Nasional
Transformasi SDM Jadi Fokus RUU Kesehatan, Berangkat dari Distribusi Tenaga Kesehatan yang Kurang Merata

Transformasi SDM Jadi Fokus RUU Kesehatan, Berangkat dari Distribusi Tenaga Kesehatan yang Kurang Merata

Nasional
Plh Dirjen Minerba Tak Hadiri Panggilan KPK

Plh Dirjen Minerba Tak Hadiri Panggilan KPK

Nasional
Minta DPR Hapus Wewenang Evaluasi Hakim MK, Jimly: Recalling Itu Enggak Benar!

Minta DPR Hapus Wewenang Evaluasi Hakim MK, Jimly: Recalling Itu Enggak Benar!

Nasional
Kasus Robot Trading ATG, Polri Sita Aset Rp 175 Miliar Milik Wahyu Kenzo dkk

Kasus Robot Trading ATG, Polri Sita Aset Rp 175 Miliar Milik Wahyu Kenzo dkk

Nasional
Nasdem: AHY Lebih Ganteng, Prabowo Lebih Kaya, tapi 2024 'Wis Wayahe' Anies

Nasdem: AHY Lebih Ganteng, Prabowo Lebih Kaya, tapi 2024 "Wis Wayahe" Anies

Nasional
KPK Kembali Panggil Pengusaha Dito Mahendra Besok

KPK Kembali Panggil Pengusaha Dito Mahendra Besok

Nasional
Publik Soroti Kekayaan Pejabat, KPK Sebut Jadi Momentum Sahkan RUU Perampasan Aset

Publik Soroti Kekayaan Pejabat, KPK Sebut Jadi Momentum Sahkan RUU Perampasan Aset

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke