Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timnas Israel Ditolak Main di Indonesia, Plt Menpora Singgung Wewenang Mahfud dan Menlu Retno

Kompas.com - 15/03/2023, 21:22 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Menteri Pemuda dan Olahraga (Plt Menpora) Muhadjir Effendy tak mau berkomentar banyak atas penolakan sejumlah pihak terkait keikutsertaan tim nasional Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Muhadjir mengaku belum membicarakan hal itu karena berkaitan dengan wewenang yang dimiliki Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD serta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

"Belum saya bicarakan secara mendalam karena itu berkaitan dengan domainnya Ibu Menteri Luar Negeri dan Pak Menko Polhukam, sementara Pak Menko Polhukam masih di Australia," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: Timnas Israel ikut Piala Dunia U-20, Begini Tanggapan Ketua Umum Muhammadiyah

Namun, Muhadjir bakal segera memberikan penjelasan mengenai masalah itu setelah serah terima jabatan dengan mantan Menpora, Zainudin Amali.

"Insya Allah besok sudah ada serah terima saya dengan Pak Zainudin Amali, mungkin saya baru besok bisa memberi penjelasan ke teman-teman," ujar Muhadjir.

Penolakan terhadap Timnas Israel untuk ikut serta dalam Piala Dunia U-20 2023 yang diselenggarakan di Indonesia menjadi perbincangan di media sosial.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun telah menyuarakan penolakan tersebut melalui akun resminya pada Rabu (8/3/2023) lalu.

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengaku tak mau buru-buru menyatakan sikap mengenai kehadiran Timnas Israel di Indonesia.

Baca juga: Kapolri Jamin Keamanan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia

MUI ingin lebih dulu mendengarkan penjelasan dari pemerintah soal posisi Indonesia terhadap keikutsertaan Timnas Israel.

MUI juga akan meminta penjelasan dari Kemenpora dan PSSI sebagai penyelenggara kejuaraan serta mendengar pandangan dari organisasi masyarakat Islam yang tergabung dalam MUI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com