Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Klaim Anies-AHY Lebih Menjanjikan, Surya Paloh: Itu Subjektivitas-Objektivitas Satu Politisi

Kompas.com - 10/03/2023, 17:07 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh angkat bicara soal keinginan Partai Demokrat menduetkan Anies Baswedan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menurutnya, setiap pendapat yang disampaikan ke publik bisa berdasarkan atas pemikiran subjektif maupun objektif.

"Saya bilang semuanya yang berpikir baik, ya kita tanggapi baik-baik saja," kata Surya ditemui di Nasdem Tower, Jakarta, Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Menilik Cawapres Anies: AHY Pilihan Realistis, Khofifah Tak Bisa Diabaikan

"(Duet menduetkan) itu kan subjektifitas, objektifitas, yang ada di dalam kawan-kawan barangkali mungkin politisi satu orang yang bicara," imbuhnya.

Ia menegaskan bahwa sejauh ini bakal Koalisi Perubahan belum memutuskan siapa pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung di Pilpres 2024.

Ia menyatakan, keputusan untuk memilih cawapres diserahkan sepenuhnya kepada Anies.

"Bukan, memang itu terserah bagi capresnya. Kan, dari awal kita serahkan kepada capres. Ya atur saja sama capresnya," tutur Surya.

Baca juga: AHY Belum Punya Pengalaman Urus Publik, Khofifah Dinilai Lebih Pas Dampingi Anies

 

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief menilai bahwa Anies lebih menjanjikan untuk menang bila dipasangkan dengan AHY, ketimbang dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Hal itu, diklaim Andi, didasarkan pada hasil riset sejumlah lembaga survei. Sebab, menurutnya, untuk memenangkan kontestasi pilpres mendatang, pasangan capres harus mendpatkan suara dari seluruh Indonesia, bukan hanya dari wilayah tertentu.

“Jadi dalam melihat survei, kita melihat kedua pasangan ini dikehendaki seluruh rakyat Indonesia. Nah, itulah perlunya dalam simulasi-simulasi kami, menunjukkan Anies-AHY yang cukup menjanjikan ketimbang Anies-Khofifah,” ujar Andi kepada Kompas.com, Kamis (9/3/2023).

Baca juga: Demokrat Klaim AHY Lebih Cocok Berpasangan dengan Anies daripada Khofifah: Jangan Lupa Pengaruh SBY

Ia pun menganggap ada kesalahkaprahan bila seorang gubernur bisa berperan signifikan untuk memenangkan pilpres. Sebab, menurutnya, seorang gubernur belum tentu bisa mendapatkan suara mayoritas dari wilayah yang dipimpinnya.

“Kesalahan berpikir adalah bahwa kalau seseorang berasal dari satu daerah, dia pasti didukung oleh daerah itu. Ya mungkin (benar) untuk beberapa hal,” sebut dia.

“Misal kayak Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo) paling cuma didukung 20-30 persen di Jawa Tengah. Kemudian Pak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil) paling hanya didukung oleh 10 persen di daerah,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com