JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berharap capaian minimum essential force (MEF) atau kekuatan pokok minimal tetap 100 persen pada 2024 nanti, sesuai Peraturan Presiden (PP) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Namun, Yudo juga realistis bahwa anggaran pemenuhan sebagian digunakan untuk penanganan pandemi Covid-19.
"Jadi kita semaksimal mungkin menuju itu (capaian MEF) sampai 2024. Nah tentunya kan kemarin terhalang penanganan Covid-19 selama dua tahun. Tentunya kita tetap memaksimalkan pemenuhan itu. Ya harapan kita seratus persen," ujar Yudo usai memimpin upacara operasi penegakan ketertiban (gaktib) dan yustisi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023).
Baca juga: Jokowi Sebut Pemenuhan MEF Disesuaikan dengan Anggaran yang Ada
Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo mengatakan, datangnya pesawat C-130J Super Hercules menambah persentase MEF dari Indonesia.
Akan tetapi, Prabowo berpandangan agar persentase pemenuhan MEF semestinya tidak dijadikan patokan.
"Jangan terlalu berpaku pada persen-persen, tetapi yang paling penting adalah kesiapan kemampuan operasi kita. Jadi itu yang kita kejar, kita ingin sedekat mungkin ke 100 persen," kata Prabowo usai peresmian pesawat C-130J di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo menyatakan, pemerintah akan terus berusaha memenuhi capaian MEF, tetapi mesti menyesuaikan dengan jumlah anggaran yang tersedia.
"Ya semuanya, semuanya disesuaikan dengan anggaran yang kita miliki, tapi kita memang ingin berusaha agar terpenuhi," kata Jokowi.
Baca juga: Alutsista Tua, Laksamana Yudo Margono Ragu MEF TNI AL Tercapai 100 Persen pada 2024
Sejauh ini, MEF TNI dari tiga matra baru menyentuh angka 65,06 persen pada awal 2023. Rinciannya, TNI AD 77,38 persen, TNI AL 66,29 persen, dan TNI AU 51,51 persen. Data dihimpun berdasarkan pemaparan saat Rapat Pimpinan TNI 2023.
Diketahui, MEF merupakan standar kekuatan pokok dan minimal TNI yang mutlak disiapkan sebagai prasyarat utama terlaksananya efektivitas tugas pokok dan fungsi TNI dalam menghadapi ancaman aktual.
Dalam upaya pemenuhan MEF tersebut, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia harus menambah pesawat tempur.
Prabowo menyebutkan, pemerintah sudah sepakat untuk mendatangkan pesawat tempur Rafale asal Perancis dan akan terus bernegosiasi untuk mendapatkan pesawat tempur lainnya.
"Ya (menambah pesawat tempur) itu suatu keharusan, ya kita akan menambah pesawat tempur Rafale dari Perancis, kemudian kita sementara lagi negosiasi untuk menambah pesawat-pesawat lain," kata Prabowo.
Prabowo menuturkan, kendati pemerintah sudah dipastikan membeli pesawat Rafale, pesawat tersebut baru akan datang dalam waktu 3-5 tahun mendatang.
Baca juga: Dukung Capaian MEF TNI, Ketua DPR: Pilih Alutsista yang Mutakhir
"Kita juga akan rencana juga mengakuisisi pesawat-pesawat yang tidak baru tapi masih muda usianya, rencana kita akan mengambil beberapa pesawat dari luar negeri yang masih muda," kata Prabowo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.