KOMPAS.com – Ketua Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Said Abdullah menilai, pertemuan antara Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo adalah bagian dari menyukseskan program Kemandirian Pangan Nasional.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi oleh Menhan Prabowo, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (9/3/2023).
Kunker tersebut dilakukan guna menilik hasil panen raya nusantara, utamanya di sektor pertanian padi. Di samping itu juga sebagai langkah memastikan panen raya bisa Kunjungan kali ini bertujuan untuk memastikan bahwa panen raya dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Baca juga: Said Abdullah Sebut Kasus RAT Jadi Kesempatan Perbaiki Sistem Internal Kemenkeu
Menurut Said, kunker Presiden Jokowi di Kebumen itu sekaligus menjadi bagian kegiatan dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
“Karena program ini dilakukan di Jateng, jadi ini menjadi bagian dari langkah penting yang dilakukan Pak Ganjar. Jadi, kami tidak mau berpikiran lebih jauh dan menyangkut soal Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024,” ujar Said dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (10/3/2023).
Said menilai bahwa Kemandirian Pangan merupakan hal yang penting. Pasalnya, sebagian besar bahan pangan Indonesia saat ini merupakan produk-produk impor.
“Padahal kalau mau ditinjau kembali, semua negara saat ini berkepentingn untuk mengamankan pasokan pangan masing-masing. Jadi, kunker Presiden ini bisa menyukseskan kemandirian pangan nasional,” ungkap Said.
Baca juga: Pesan Said Abdullah untuk Anggota Fraksi PDI-P Se-Jatim: Jangan Coreng Nama Partai
Selain itu, Said menjelaskan, program strategis tersebut dilaksanakan guna mengamankan kebutuhan pasokan pangan nasional di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
Oleh karenanya, sebut dia, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengupayakan dukungan anggaran sebesar Rp 104,2 triliun untuk mendukung program Ketahanan Pangan pada 2023.
“Anggaran besar ini harus membuahkan hasil, sehingga kami bisa mengurangi kebutuhan pangan nasional melalui kegiatan impor pangan. Selain itu, kami juga sangat mengapresiasi perhatian presiden dan para menterinya atas program ini, termasuk sinergi pemerintah daerah dalam mendukung program ini,” kata Said.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.