Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2023, 17:20 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melaporkan banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal imbas pandemi Covid-19. Berdasarkan data IDI, sebanyak 2.172 nakes meninggal dunia akibat keganasan virus tersebut.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB IDI Ulul Albab mengatakan, data tersebut merupakan data per tanggal 8 Maret 2023. Jumlah ini pun masih terus dilakukan pembaruan.

"Keganasan Covid-19 luar biasa, karena ada 2.172 teman (tenaga kesehatan) gugur, ada beberapa yang meninggal dan ini luar biasa," kata Ulul Albab saat ditemui di Gedung PB IDI, Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2023).

Baca juga: Status Pandemi Covid-19 Bakal Dicabut Agustus? Kemenkes: Mudah-mudahan

Rinciannya, dokter yang meninggal mencapai 756 orang, perawat 718 orang, bidan 421 orang, ahli gizi atau nutrisionis 33 orang, tenaga sanitasi lingkungan 25 orang, teknik kardiovaskuler dua orang, terapis gigi dan mulut 25 orang, ahli teknologi laboratorium medik 22 orang.

Lalu, perekam medis 13 orang, tenaga kesehatan masyarakat 14 orang, tenaga teknis kefarmasian 40 orang, optometris 11 orang, promosi kesehatan 7 orang, radiografer 24 orang, okupasi terapis dua orang, terapis wicara satu orang, elektromedis 12 orang, dan dokter gigi 46 orang.

"Dokter yang gugur itu 756 orang, paling tinggi dokter umum. Kedua (tertinggi) bukan dokter paru, tapi dokter kandungan," tuturnya.

Baca juga: Moeldoko Akui Tidak Mudah Rumuskan Program Kartu Prakerja Saat Pandemi

Ulul menyampaikan, pandemi Covid-19 membawa banyak pelajaran berharga dan memberikan hikmah. Adanya pandemi mengajarkan perlunya transformasi pada sistem kesehatan.

Saat ini, negara sudah melewati masa-masa kritis itu dengan membaiknya beragam indikator penularan Covid-19 di Indonesia. Pemerintah pun sudah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Ini menjadi pembelajaran luar biasa. Kita bersyukur, vaksinasi berjalan dan ekonomi sudah mulai normal lagi. Dan terus terang masker sudah kita tinggalkan. Bukan kita tidak aware, tapi sebagai bukti bahwa kita sudah berani dan sudah bisa keluar dari pandemi," tutur Ulul.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ketika Bocil 9 Tahun Teriak ke Gibran 'Korupsi Tuh Diberantas, Judi Jangan Cuma Diungkap'...

Ketika Bocil 9 Tahun Teriak ke Gibran "Korupsi Tuh Diberantas, Judi Jangan Cuma Diungkap"...

Nasional
Dalam Tuntutan, 2 Kios di Kalibata City dan Mobil VW Caravelle Milik Rafael Alun Dirampas untuk Negara

Dalam Tuntutan, 2 Kios di Kalibata City dan Mobil VW Caravelle Milik Rafael Alun Dirampas untuk Negara

Nasional
Minta Warga Lapor, Polri Bakal Patroli Menjaga Rumah Kosong yang Ditinggal Mudik Nataru

Minta Warga Lapor, Polri Bakal Patroli Menjaga Rumah Kosong yang Ditinggal Mudik Nataru

Nasional
Survei Poltracking Indonesia: Prabowo-Gibran Bakal Dapat Limpahan Suara Jika Anies dan Ganjar Tak Masuk Putaran 2

Survei Poltracking Indonesia: Prabowo-Gibran Bakal Dapat Limpahan Suara Jika Anies dan Ganjar Tak Masuk Putaran 2

Nasional
Survei Poltracking Indonesia Prediksi Pilpres Berlangsung 2 Putaran

Survei Poltracking Indonesia Prediksi Pilpres Berlangsung 2 Putaran

Nasional
Rafael Alun Bakal Sampaikan Pembelaan pada 27 Desember 2023

Rafael Alun Bakal Sampaikan Pembelaan pada 27 Desember 2023

Nasional
Debat Perdana Capres, Timnas Anies-Muhaimin Wajibkan Caleg Partai Koalisi Gelar Nobar

Debat Perdana Capres, Timnas Anies-Muhaimin Wajibkan Caleg Partai Koalisi Gelar Nobar

Nasional
Di Hadapan Ratusan Kader PDI-P, Hasto: Mahfud Ketua MK Tanpa Skandal

Di Hadapan Ratusan Kader PDI-P, Hasto: Mahfud Ketua MK Tanpa Skandal

Nasional
Cerita Ganjar di-'Bully' karena Tetapkan Upah Rendah

Cerita Ganjar di-"Bully" karena Tetapkan Upah Rendah

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Tak Ada Bukti Hukum Prabowo Kriminal

Budiman Sudjatmiko: Tak Ada Bukti Hukum Prabowo Kriminal

Nasional
TPN Sebut Ganjar-Mahfud Sudah Miliki Bahan Debat Besok, Hasil Kampanye dan Berbagai Pertemuan

TPN Sebut Ganjar-Mahfud Sudah Miliki Bahan Debat Besok, Hasil Kampanye dan Berbagai Pertemuan

Nasional
Sebut Pertumbuhan Ekonomi Tak Merata, Ganjar Singgung BBM Langka di Balikpapan

Sebut Pertumbuhan Ekonomi Tak Merata, Ganjar Singgung BBM Langka di Balikpapan

Nasional
Ditjen Imigrasi Usut 11 Kasus Keimigrasian Selama November-Desember, 18 WNA Diamankan

Ditjen Imigrasi Usut 11 Kasus Keimigrasian Selama November-Desember, 18 WNA Diamankan

Nasional
Muhadjir Minta Pemda Sediakan Tempat untuk Umat Kristiani yang Sulit Rayakan Natal

Muhadjir Minta Pemda Sediakan Tempat untuk Umat Kristiani yang Sulit Rayakan Natal

Nasional
Kejar Harta Negara, Mahfud MD Masa Tugas Satgas BLBI Diperpanjang

Kejar Harta Negara, Mahfud MD Masa Tugas Satgas BLBI Diperpanjang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com