JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melaporkan banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal imbas pandemi Covid-19. Berdasarkan data IDI, sebanyak 2.172 nakes meninggal dunia akibat keganasan virus tersebut.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB IDI Ulul Albab mengatakan, data tersebut merupakan data per tanggal 8 Maret 2023. Jumlah ini pun masih terus dilakukan pembaruan.
"Keganasan Covid-19 luar biasa, karena ada 2.172 teman (tenaga kesehatan) gugur, ada beberapa yang meninggal dan ini luar biasa," kata Ulul Albab saat ditemui di Gedung PB IDI, Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2023).
Baca juga: Status Pandemi Covid-19 Bakal Dicabut Agustus? Kemenkes: Mudah-mudahan
Rinciannya, dokter yang meninggal mencapai 756 orang, perawat 718 orang, bidan 421 orang, ahli gizi atau nutrisionis 33 orang, tenaga sanitasi lingkungan 25 orang, teknik kardiovaskuler dua orang, terapis gigi dan mulut 25 orang, ahli teknologi laboratorium medik 22 orang.
Lalu, perekam medis 13 orang, tenaga kesehatan masyarakat 14 orang, tenaga teknis kefarmasian 40 orang, optometris 11 orang, promosi kesehatan 7 orang, radiografer 24 orang, okupasi terapis dua orang, terapis wicara satu orang, elektromedis 12 orang, dan dokter gigi 46 orang.
"Dokter yang gugur itu 756 orang, paling tinggi dokter umum. Kedua (tertinggi) bukan dokter paru, tapi dokter kandungan," tuturnya.
Baca juga: Moeldoko Akui Tidak Mudah Rumuskan Program Kartu Prakerja Saat Pandemi
Ulul menyampaikan, pandemi Covid-19 membawa banyak pelajaran berharga dan memberikan hikmah. Adanya pandemi mengajarkan perlunya transformasi pada sistem kesehatan.
Saat ini, negara sudah melewati masa-masa kritis itu dengan membaiknya beragam indikator penularan Covid-19 di Indonesia. Pemerintah pun sudah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Ini menjadi pembelajaran luar biasa. Kita bersyukur, vaksinasi berjalan dan ekonomi sudah mulai normal lagi. Dan terus terang masker sudah kita tinggalkan. Bukan kita tidak aware, tapi sebagai bukti bahwa kita sudah berani dan sudah bisa keluar dari pandemi," tutur Ulul.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.