Soal Pengganti Zainudin Amali di Menpora, Golkar: Yang Pasti Anak Muda yang Potensial

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin mengungkapkan sejumlah ciri-ciri kader Golkar yang bakal diusulkan menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga menggantikan Zainudin Amali.

Nurul mengatakan, beberapa ciri-ciri tersebut yakni seseorang yang berusia muda dan mampu bekerja sesuai harapan.

"Yang jelas anak muda yang potensial, yang sanggup bekerja, dan fokus dan seusai dengan harapan," kata Nurul saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/2/2023).

Baca juga: Golkar Klaim Jokowi Tugaskan Zainudin Amali Bereskan Masalah di PSSI

Nurul menuturkan, nama-nama kader yang diusulkan untuk menjadi Menpora juga dinilai telah memahami tantangan-tantangan yang dihadapi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga di masa yang akan datang.

Tantangan terdekat adalah SEA Games 2023 yang akan diselenggarakan di Kamboja pada Mei 2023.

"Nama-namanya sendiri saya belum bisa memastikan jadi kita tunggu saja dalam waktu dekat insya Allah akan segera diumumkan," kata Nurul.

Seperti diketahui, Zainudin telah menyatakan akan mundur dari jabatan Menpora setelah terpilih sebagai wakil ketua umum PSSI.

Zainudin beralasan, sebagai menteri yang membidangi olahraga, tidak adil bila hanya fokus menangani cabang olahraga (cabor) tertentu, yakni sepak bola.

"Tentu tidak adil buat saya sebagai Menteri (Pemuda dan) Olahraga yang mengurusi banyak cabor kemudian untuk fokus dan konsentrasi ke (satu) olahraga," kata Zainudin Amali di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Jokowi telah membenarkan bahwa Zainudin Amali mengajukan permohonan pengunduran diri secara informal kepadanya.

"Secara resmi belum, (pernyataan) tertulis belum. Informal sudah (menyatakan undur diri)," ujar Jokowi di Jalan Ciliwung, Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Jejak Karier Zainudin Amali, Mau Mundur Jadi Menpora demi PSSI

Saat disinggung pengganti Zainudin Amali sebagai Menpora, Jokowi belum memberi jawaban pasti.

"Gantinya nanti kalau sudah ada resminya baru saya bicara ya," kata Jokowi.