Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dompet Dhuafa Kembangkan Sistem Metaverse untuk Kelola Dana ZISWAF

Kompas.com - 24/02/2023, 14:19 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Lembaga filantropi Islam, Dompet Dhuafa, kini mulai mengembangkan sistem  metaverse untuk mengelola dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF).

Direktur Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa Prima Hadi Putra mengatakan, Dompet Dhuafa mengembangkan sistem untuk mendorong penguatan di sektor ZISWAF melalui teknologi digital berupa layanan zakat berbasis digitalisasi dalam upaya mengentas kemiskinan.

“Dompet Dhuafa mengajak para muzaki untuk menyelami pengalaman baru dalam berinteraksi dengan petugas layanan, khususnya dalam berkonsultasi terkait zakat dan kemudahan pembayaran zakat, infak, dan sedekah (ZIS) lewat Dompet Dhuafa,” ungkap Prima, dikutip dari keterangan persnya, Jumat (24/2/2023).

Hal itu disampaikan Prima saat menghadiri acara Ruang Bincang bertajuk "Peran Lembaga dan Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pengentasan Kemiskinan" di Tigalima Kopi Menteng, Jalan KH Wahid Hasyim, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Gelar Audiensi, Dompet Dhuafa Paparkan Informasi soal Upaya Bantuan Gempa Suriah

Selain Prima, hadir dalam acara tersebut, Ketua Ramadhan 1444 Hijriah (H) Dompet Dhuafa Suci Nuzleni Qadarsih, General Manager Komunikasi Dompet Dhuafa Haryo Mojopahit, dan penerima manfaat Program Desa Tani Ade Rukmana.

Hadir pula peneliti IDEAS Tira Mutiara, Pemimpin Redaksi (Pemred) MNC Gaib Maruto Sigit, General Manager FreakOut Indonesia Pradwita Ghazali, Head of Sharia Business Development and Product Solution Bank Jago Agung Lesmana, serta VADS.

Prima menjelaskan, digitalisasi menjadi salah satu cara untuk menekan angka kemiskinan. Salah satu caranya dilakukan dengan mengukur indeks kemampuan digital dalam proses penyaluran dan penerimaan zakat.

Digitalisasi masuk dalam upaya pemecahan masalah kemiskinan, mulai dari masyarakat miskin paling bawah, masyarakat miskin berpotensi, hingga masyarakat miskin yang memiliki aset dalam menggunakan sistem artificial intelligence of things (AIoT), sehingga tiga layer kemiskinan dapat ditangani sesuai kebutuhannya,” jelasnya.

Baca juga: Tiba di Turkiye, Tim DMC Dompet Dhuafa Bekerja Maksimal Tangani Para Korban Gempa

Sementara itu, General Manager (GM) Komunikasi Dompet Dhuafa Haryo Majapahit mengatakan, Dompet Dhuafa berkomitmen dalam memberdayakan masyarakat duafa melalui segitiga pemberdayaan.

“Melalui segitiga pemberdayaan, Dompet Dhuafa berperan untuk menghilangkan kedaruratan dan membangun akses serta memperbaiki sistem melalui program-program yang telah diformulasikan oleh Dompet Dhuafa dengan tujuan utamanya adalah mengurangi angka kemiskinan yang ada,” ujar Haryo.

Untuk mewujudkan sistem berbasis digital, Dompet Dhuafa menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan, platform, dan perbankan guna memudahkan masyarakat dalam berzakat. Salah satu perusahaan yaitu Bank Jago Syariah dengan metode pelayanan online.

Dalam pelayanan itu, Dompet Dhuafa menyediakan penghitungan zakat dan payment gateway berbasis teknologi dengan pemanfaatan barcode.

Baca juga: Dompet Dhuafa Salurkan Ratusan Bantuan untuk Penyintas Gempa Turkiye

Head of Sharia Business Development and Product Solution Bank Jago Agung Lesmana menjelaskan, digitalisasi saat ini menjadikan segala sesuatu menjadi lebih mudah dan cepat.

Maka dari itu, lanjut Agung, Jago Syariah dirancang untuk mempermudah hidup penggunanya melalui layanan perbankan syariah digital dengan teknologi terkini dan memiliki fitur secanggih perbankan konvensional.

“Melalui Jago Syariah, nasabah dapat merasakan inovasi dan fitur unggulan, mulai dari Kantong (Pockets) serta kemampuan terintegrasi dengan ekosistem digital syariah lainnya,” ujar Agung.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com