JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 25 Januari-4 Februari 2023 menunjukkan, pencalonan Anie Baswedan sebagai calon presiden memberi korelasi positif bagi Partai Nasdem.
Namun demikian, pencalonan Anies justru berkorelasi negatif bagi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dua partai yang sudah menjatuhkan dukungan kepada Anies.
"Partai Nasdem dan Anies berkorelasi positif. Keduanya saling berkontribusi menaikkan elektabilitas. Kehadiran Anies membuat suara Nasdem terangkat, dan dukungan massa partai ini ke Anies juga meningkat," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Rabu (22/2/2023).
Berdasarkan hasil survei, dukungan pemilih Anies yang memilih Partai Nasdem meningkat, dari 4,6 persen pada Oktober 2022 menjadi 22,6 persen pada Januari 2023.
Di sisi lain, pemilih Nasdem yang memilih Anies juga meningkat dari 17,3 persen menjadi 40,4 persen.
"Hal berbeda terjadi pada Demokrat dan PKS. Keduanya berkorelasi negatif," tulis Litbang Kompas.
Pemilih Anies yang memilih Demokrat turun dari 18,9 persen menjadi 11,3 persen, sementara yang memilih PKS turun dari 19,9 persen menjadi 17,6 persen.
Baca juga: Survei Terbaru Litbang Kompas: PDI-P Pimpin Klasemen Elektabilitas Parpol, Megawati Ketum Terpopuler
Pemilih Demokrat yang memilih Anies juga turun dari 22,2 persen menjadi 17 persen. Sedangkan, pemilih PKS yang memilih Anies turun dari 52,7 persen menjadi 48,3 persen.
Hasil survei menunjukkan, sebagian suara pemilih Demokrat dan PKS yang sebelumnya memilih Anies bergeser ke Ridwan Kamil dan Prabowo.
Dukungan terhadap Anies dari pemilih PKB, PAN, PPP, Gerindra, dan Partai Golkar juga tercatat turun.
"Sikap Demokrat dan PKS yang melunak dalam negosiasi, cenderung menyerahkan sepenuhnya sosok calon wakil presiden kepada Anies, sangat mungkin, mengecewakan simpatisan dua partai itu," tulis Litbang Kompas.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Ridwan Kamil Figur Capres Alternatif Paling Diminati, Diikut Sandiaga dan AHY
Sementara itu, menurut Litbang Kompas, simpatisan partai lain makin menjauhi memilih Anies karena dia sudah dianggap sebagai milik Nasdem, Demokrat, dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan.
Secara umum, survei ini juga menunjukkan elektabilitas Anies turun dari 16,5 persen pada Oktober 2022 menjadi 13,1 persen pada Januari 2023.
Elektabilitas mantan gubernur DKI Jakarta itu tertinggal dibandingkan Ganjar Pranowo (25,5 persen) dan Prabowo Subianto (18,1 persen).
Baca juga: Puncaki Elektabilitas di Survei Litbang Kompas, PDI-P: Momentum Terus Kerja Menangi Pemilu 2024
Adapun elektabilitas figur capres berdasarkan survei Litbang Kompas Januari adalah sebagai berikut:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.