JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan komitmennya untuk terus melakukan perbaikan baik dari sisi instrumental, struktural, serta kultural di instansinya.
Listyo Sigit juga menekankan bahwa setiap anggota yang berprestasi akan mendapatkan reward atau hadiah.
"Anggota yang tentunya melakukan kegiatan-kegiatan yang kemudian itu merupakan prestasi, tentunya kita akan berikan reward," kata Listyo Sigit di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Ia mengatakan, bakal terus mengurangi potensi pelanggaran anggota serta mendorong agar jajarannya terus melakukan prestasi.
Baca juga: 47 Polres Raih Pelayanan Prima, Kapolri: Kami Akan Terus Tingkatkan Pelayanan
Sementara itu, bagi anggota yang tidak patuh mengukuti aturan Polri akan ditindak tegas.
"Sebaliknya, terhadap anggota yang tidak bisa mengikuti komitmen, tidak bisa ikuti SOP dan disiplin yang kita canangkan, tentunya kita berikan tindakan tegas," ujar Listyo Sigit.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan bahwa setiap skandal yang terjadi di tubuh institusi kepolisian bakal memicu protes dan keresahan masyarakat.
Ma'ruf Amin mengatakan, Polri sebagai institusi kepolisian tentu tidak dapat terlepas dari peran dan partisipasi publik karena publik pula yang memberikan legitimasi kepada Polri.
Baca juga: Kapolri Perintahkan Sidang Etik Richard Eliezer Segera Digelar
"Kita semua menyadari, setiap skandal yang timbul dari tubuh institusi kepolisian di negara mana pun, pasti akan memicu keresahan, protes, bahkan agitasi publik," kata Ma'ruf saat memberikan sambutan di penyerahan Anugerah Penghargaan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Kinerja PPP dan Pembangunan Zona Integritas di Lingkungan Polri, Mabes Polri, Jakarta, Selasa.
Ia mengungkapkan, publik adalah mata pengawas Polri agar terus menjadi institusi yang transparan dan akuntabel. Tetapi, di sisi lain publik juga yang membantu kelancaran kerja Polri.
Terlebih, menurutnya, dengan kemunculan media sosial maka penyelenggara negara akan semakin sulit untuk bersembunyi dari penilaian publik.
"Namun, ini mestinya menjadi dorongan untuk mempercepat reformasi institusi, bukannya menjadikan Polri gentar," kata Ma'ruf Amin.
Baca juga: Kapolri Ingatkan Polda Jajaran Waspada Potensi Karhutla hingga Siapkan Pengamanan Pemilu 2024
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.