Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] PDI-P soal Rencana Pertemuan Megawati-Surya Paloh | "Endorsement" Politik Jokowi

Kompas.com - 20/02/2023, 05:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang tanggapan PDI-P soal keinginan Surya Paloh bertemu dengan Megawati Soekarnoputri menjadi pemberitaan yang paling banyak dibaca di Kompas.com pada Minggu (19/2/2023).

Selain itu, artikel mengenai Presiden Joko Widodo yang beberapa kali menyebut nama-nama tokoh yang berpotensi menjadi calon presiden (capres) juga menjadi terpopuler.

Kemudian, artikel tentang aktivis 98 Adian Napitupulu Cs yang menetapkan 8 kriteria capres juga menarik minat pembaca.

Berikut ulasan selengkapnya.

1. Surya Paloh Ingin Bertemu Megawati, PDI-P: Kalau Dialog soal Capres-Cawapres, sepertinya Ada Perbedaan

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengindikasikan bahwa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri tidak akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh jika hendak membahas soal bakal calon presiden untuk Pilpres 2024.

Ia menanggapi Paloh yang mengaku ingin mengagendakan pertemuan dengan Megawati. Sebelumnya, pertemuan elite Nasdem dengan PDI-P hanya melibatkan Hasto dan Ketua DPP PDI-P sekaligus putri Megawati, Puan Maharani.

"Kalau dialog dalam rangka kepentingan bangsa dan negara, PDI Perjuangan selalu welcome. Kalau dialog dalam konteks capres-cawapres, sepertinya ada perbedaan," ujar Hasto kepada wartawan ditemui di Lebak, Banten, Minggu (19/2/2023).

"Apalagi Pak Anies berulang kali disebut antitesa dari Pak Jokowi sehingga pasti berbeda," kata dia.

Baca selengkapnya: Surya Paloh Ingin Bertemu Megawati, PDI-P: Kalau Dialog soal Capres-Cawapres, sepertinya Ada Perbedaan

2. Jokowi Sebut Nama-nama Tokoh yang Berpotensi Jadi Capres, Hasto: Itu "Endorsement" Politik

PDI-P menilai, langkah Presiden RI Joko Widodo menyebut politikus-politikus yang digadang-gadang maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2024 dalam acara perayaan Harlah ke-50 PPP, Jumat (17/2/2023), sebagai endorsement politik.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa Jokowi selalu memantau "ekspektasi rakyat" terhadap calon-calon pemimpin nasional yang dipersepsikan positif oleh masyarakat.

"Dan itu bagian dari endorsement yang selalu Pak Presiden lakukan ketika menghadiri HUT Partai, sehingga menunjukkan kapasitas Beliau sebagai pemimpin nasional," kata Hasto ditemui wartawan di Lebak, Banten, Minggu (19/2/2023).

Baca selengkapnya: Jokowi Sebut Nama-nama Tokoh yang Berpotensi Jadi Capres, Hasto: Itu Endorsement Politik

3. Aktivis 98 Adian Napitupulu Cs Tetapkan 8 Kriteria Capres

Persatuan Nasional Aktivis 98 (Pena 98) menetapkan delapan kriteria calon presiden (capres) yang akan didukung pada Pemilu 2024.

Pena 98 merupakan perkumpulan aktivis 1998 yang terdiri dari Adian Napitupulu sebagai sekretaris jenderal (Sekjen), dan Erwin Usman sebagai anggota presidium.

Erwin mengatakan, kriteria pertama adalah capres 2024 harus menjaga Pancasila, berpegang Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, setia pada NKRI, menghargai perbedaan dan menjaga kebhinekaan.

Selanjutnya, Erwin juga menyebut capres 2024 yang kedua adalah tidak memiliki rekam jejak menggunakan kekerasan dan bukan bagian dari rezim Orde Baru.

Baca selengkapnya: Aktivis 98 Adian Napitupulu Cs Tetapkan 8 Kriteria Capres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com