JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengeklaim, stok kebutuhan pangan menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah tergolong aman.
"Sejauh sepanjang itu dalam hitungan neraca, kita semua aman, termasuk tentu ya komoditi yang bersubstitusi impor kan antara lain kedelai," kata Syahrul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/2/2023).
Syahrul tidak merinci komoditas apa saja yang stoknya disebut aman menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri tersebut.
Baca juga: Tiket Lebaran 2023 Dijual Mulai 26 Februari, Catat 4 Ketentuannya
Akan tetapi, ia menyebutkan bahwa pemerintah juga akan mengimpor bawang putih dan daging untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang hari raya.
Ia mengatakan, impor tersebut memang setiap tahun dilakukan dan sudah diajukan.
"Sudah (diajukan), itu yang tadi dalam neraca kita kan masuknya importasi itu ya tentu saja masih dalam on the track, Ramadhan dan Idul Fitri saya yakin aman lah insya allah," kata Syahrul.
Dalam kesempatan yang sama, Syahrul juga menyampaikan bahwa panen raya beras akan dimulai pada Februari 2023 dan mencapai puncaknya pada awal Maret 2023 pekan depan.
Baca juga: Jelang Ramadhan, 464 PPKS di Jakarta Terjaring Satpol PP
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kata Syahrul, ada lebih dari 1 juta hektar lahan yang panen pada Februari 2023 dan 1,9 juta hektar lahan pada Maret 2023.
Ia menyebutkan, angka produksi beras pada puncak panen raya diestimasikan mencapai 5,9 juta ton.
"Walaupun dengan berbagai varietas yang kita pakai sekarang sudah lebih dari itu, tetapi kita pakailah (estimasi) yang terendah 5,9 (juta ton) data BPS," ujar mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu.
Akan tetapi, Syahrul mengaku tidak bisa memastikan apakah panen raya tersebut dapat menekan harga beras yang melonjak dalam beberapa waktu terakhir.
Baca juga: Jurus Pengusaha Warteg di Tanah Abang Siasati Harga Cabai yang Bakal Naik Jelang Puasa
"Tentu saja ini akan kembali ke pelaku perdagangan dan ya kita berharap tentu saja harganya tidak boleh terlalu turun juga karena ini berkaitan dengan kepentingan petani, tapi tidak boleh terlalu tinggi juga," kata Syahrul.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.