JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi terdakwa kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Ferdy Sambo dan sang istri yaitu Putri Candrawathi, yang masing-masing divonis mati dan 20 tahun penjara disebut harus diawasi di dalam tahanan supaya tidak nekat melakukan perbuatan yang menyakiti diri sendiri.
Menurut ahli psikologi forensik sekaligus peneliti ASA Indonesia Institute Reza Indragiri Amriel, kondisi keduanya di dalam tahanan mesti diawasi karena dikhawatirkan terguncang akibat vonis yang melampaui tuntutan.
"Pihak rutan perlu menjaga ekstra FS (Ferdy Sambo) dan PC (Putri Candrawathi) pasca putusan," kata Reza dalam keterangannya seperti dikutip Kompas.com, Kamis (16/2/2023).
Menurut Reza, mengacu kepada hasil studi, tingkat bunuh diri di rumah tahanan lebih tinggi daripada di lembaga pemasyarakatan.
"Penyebabnya adalah tersangka atau terdakwa mengalami shocked. Terguncang jiwanya. Jaga FS dan PC agar tidak melakukan perbuatan yang bisa berakibat fatal bagi hidup mereka sendiri," ujar Reza.
Saat ini Ferdy Sambo dan Putri masih mendekam di dalam tahanan karena putusan mereka belum berkekuatan hukum tetap.
Baca juga: Ibu Brigadir J Harap Uang dan Barang Anaknya yang Dicuri Ferdy Sambo dkk Dikembalikan
Jika banding keduanya ditolak, mereka masih bisa mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.
Kalau vonis Putri sudah berkekuatan hukum tetap (inkrah), dia bakal dipindahkan ke lembaga pemasyarakatan (Lapas) khusus wanita untuk menjalani masa hukuman.
Sebelumnya, Ferdy Sambo yang merupakan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri divonis mati oleh majelis hakim dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (13/2/2023).
Baca juga: Hukuman 20 Tahun Putri Candrawathi Bisakah Disunat? Ini Kata Pakar Hukum
Sedangkan Putri Candrawathi divonis 20 tahun penjara pada hari yang sama dengan suaminya.
Kemudian Kuat Ma'ruf yang merupakan asisten rumah tangga dijatuhi vonis 15 tahun penjara dalam sidang pada Selasa (14/2/2023).
Lalu salah satu ajudan Sambo, Ricky Rizal Wibowo (Bripka RR), divonis 13 tahun penjara pada hari yang sama dengan Kuat.
Sedangkan Richard Eliezer (Bharada E) divonis 1 tahun 6 bulan penjara dan dinyatakan terbukti turut serta dalam pembunuhan berencana terhadap Yosua.
Ricky Rizal dan Kuat melalui kuasa hukum masing-masing menyatakan tidak menerima vonis dan akan mengajukan upaya hukum lanjutan yaitu banding ke pengadilan tinggi.
Sedangkan kuasa hukuim Ferdy Sambo dan Putri masih mempelajari putusan itu.
Baca juga: Putri Candrawathi Divonis Melebihi Tuntutan, Kejagung: Kami Minta 5, Dikasih 10 Itu Kan Bagus
Dalam persidangan sebelumnya, jaksa penuntut umum menuntut Ferdy Sambo dengan pidana penjara seumur hidup.
Sedangkan Putri, Ricky, dan Kuat dituntut dengan pidana 8 tahun penjara.
Sementara Richard dituntut 12 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.